Bali, Pahami.id –
Kerusuhan untuk perjuangan mematikan terjadi di arena tajen atau Sabungan Di Saran, sebuah desa, distrik Kintamani, distrik Bangli, Bicara.
Dalam insiden itu seorang pria terbunuh dan satu terluka.
Bagian Hubungan Masyarakat Polisi Bangli AKP Wayan Sarta mengatakan insiden itu terjadi pada hari Sabtu (6/14) kemarin, sekitar 17:00.
“Kekuatan dipicu oleh kesalahpahaman antara korban dan pelaku di tengah kegiatan sockfighting,” kata AKP Sarta pada hari Minggu (6/15).
Acara kerusuhan juga didistribusikan di media sosial Facebook dan menjadi viral. Dalam video itu, beberapa penduduk terlihat terlibat dalam kekacauan di lokasi Tajen. Ada warga yang terlihat membawa senjata tajam dan beberapa penduduk lainnya berusaha berpisah.
Meskipun seorang korban yang terbunuh dalam kerusuhan memiliki uang tunai (37), seorang penduduk desa Sarn.
“Untuk tubuh korban, otopsi dilakukan dan diserahkan kepada keluarga.
Kekuatan dimulai ketika korban uang tunai terlibat dalam pertengkaran dengan seorang pria bernama IWL, seorang warga Banju Tabu, desa Songan B. Perjuangan itu tidak bisa dihindari.
Setelah pertarungan, korban uang tunai dilarikan ke Rumah Sakit Bangli untuk perawatan medis tetapi dinyatakan meninggal di rumah sakit.
Sementara itu, pelaku IWS juga terluka dan menerima perawatan di Rumah Sakit BMC Bangli. Dia kemudian dirujuk ke rumah sakit Prof. Ngorah di Kota Denpasar untuk perawatan lebih lanjut.
Polisi melakukan inspeksi terhadap 12 saksi.
“Tindakan itu telah melakukan pemeriksaan adegan kriminal dan 12 saksi inspeksi,” katanya.
Polisi saat ini sedang mempelajari motif dalam insiden dan kronologi peristiwa keseluruhan. Saat ini, penyelidikan kasus perjuangan masih berlangsung.
“Polisi terus menyelidiki untuk mengekspos motif dan kronologi peristiwa nyata,” katanya.
(KDF/ISN)
