Berita Kepala Intelijen Pentagon AS Dipecat Mendadak, Ada Apa?

by
Berita Kepala Intelijen Pentagon AS Dipecat Mendadak, Ada Apa?


Jakarta, Pahami.id

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth membebaskan Kepala Badan Intelijen Pertahanan (dia), Letnan Jenderal Jeffrey Kruse, bersama dengan dua perwira militer senior lainnya.

Tiga pejabat AS memberi tahu ReutersJumat (8/23), langkah ini adalah bagian terbaru dari seri “pembersihan” yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump di Pentagon.

Alasan pemecatan Kruse tidak jelas. Namun, sumber anonim mengatakan Hegseth juga memerintahkan pemecatan kepala Cadangan Angkatan Laut AS dan komandan pasukan khusus Angkatan Laut.


“Pemberhentian Petugas Keamanan Nasional Senior mengkonfirmasi kebiasaan berbahaya pemerintah Trump yang berbahaya yang memperlakukan intelijen sebagai ujian kesetiaan, bukan sebagai keamanan nasional,” kata Senator Mark Warner, wakil ketua Komite Intelijen Senat AS.

Pemecatan perang salib terjadi setelah kebocoran penilaian awal pada serangan udara AS pada 22 Juni dari tiga fasilitas nuklir Iran.

Laporan itu mengatakan bahwa program nuklir Teheran hanya mengundurkan diri beberapa bulan, bertentangan dengan klaim Trump bahwa target itu “hancur sepenuhnya”.

Kebocoran itu membuat Trump marah dan menuduh laporan “benar”, sambil menyerang media seperti CNN dan The New York Times melaporkannya.

Pembersihan petugas keamanan bukanlah hal baru di Trump. Pada bulan April, Trump menembak Jenderal Timothy Haugh dari Direktur Badan Keamanan Nasional (NSA) dengan lebih dari selusin staf Gedung Putih Dewan Keamanan Nasional.

Hegseth sebelumnya juga menolak beberapa perwira militer tinggi. Pada bulan Februari, ia merilis Jenderal Angkatan Udara CQ Brown, Kepala Staf, bersama dengan lima Laksamana dan Jenderal lainnya dalam pengunduran diri besar.

Di tengah situasi, kepala angkatan udara AS terkejut awal pekan ini dengan mengumumkan rencana pensiun yang lebih cepat, hanya setengah jalan dari kantornya.
Latar belakang politik

Pemerintah Trump berulang kali menekankan bahwa pembersihan itu bertujuan mengurangi birokrasi federal, mengurangi anggaran, dan menghukum “politik” intelijen yang disebut SO.

Langkah itu menjadi semakin terlihat setelah Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard, dua hari sebelum berita pemecatan Krus, membatalkan izin keamanan dari 37 petugas intelijen atas perintah Trump. Sejak masa jabatan kedua, Trump telah menarik lusinan izin keamanan, termasuk Joe Biden dan Kamala Harris.

Gabbard juga mengumumkan pembaruan besar di kantornya dengan memotong lebih dari 40 persen karyawan sebelum 1 Oktober, yang dikatakan menghemat lebih dari US $ 700 juta per tahun atau sekitar Rp10,71 triliun per tahun.

(TIS/TIS)