Jakarta, Pahami.id –
Presiden Cina Xi Jinping Makan Indonesia selama kunjungan ke wilayah Asia Tenggara pada 14-18 April. XI hanya mengunjungi tiga negara ASEAN yaitu Vietnam, Malaysia dan Kamboja.
Faktanya, Presiden Indonesia Prabowo Subianto menjadikan Cina salah satu negara pertama yang dikunjungi setelah secara resmi dibuka November lalu.
Di satu sisi, kunjungan Xi ke wilayah ASEAN terjadi selama perang tarif antara Cina dan Amerika Serikat (AS), yang dipanaskan.
Cina memiliki hubungan yang baik dengan Vietnam dan Kamboja, sementara dengan Malaysia hubungan antara kedua negara cukup tidak pasti.
Faktanya, Cina dan Indonesia juga memiliki hubungan diplomatik yang erat, tetapi mengapa Xi tidak mampir ke Jakarta?
Pusat Penelitian untuk Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Indonesia yang berfokus pada studi keamanan Indo Pasifik Waffa Kharisma mengungkapkan bahwa tidak ada alasan khusus XI tidak mengunjungi Indonesia.
“Jika Anda menonton Tour Xi Jinping, karena dalam waktu dekat, masih ada banyak kesempatan untuk bertemu Indonesia di waktu lain. Cnnindonesia.com pada hari Selasa (4/14).
XI TOUR Tiga negara ASEAN adalah dari 14 hingga 18 April. Sementara itu, Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengunjungi Timur Tengah dan Türkiye dari 9 hingga 14 April. Orang nomor satu di RI hanya mendarat di negara itu pada 15 April.
Kunjungan Prabowo ke Timur Tengah dan Türkiye adalah salah satu dari mereka untuk membahas masalah invasi Israel di Gaza yang telah ada selama hampir dua tahun. Kunjungan ini juga memperkuat hubungan Indonesia dengan negara -negara ini.
Judul asing ke negara itu biasanya dibahas sebelumnya dan menawarkan waktu yang tepat untuk bertemu secara langsung.
Tidak berbeda, pengamat hubungan internasional dari University of Indonesia Sya’roni Rofii mengatakan kunjungan itu hanyalah salah satu kasus perbedaan jadwal.
“Saya pikir tidak ada alasan strategis bagi Cina untuk melewati Indonesia karena kepala kepala negara biasanya dijadwalkan sebelumnya,” kata Sya’roni.
Dalam hal kunjungan XI ke Indonesia, ia mengatakan pemerintah akan menawarkan waktu yang tepat.
Sya’roni dan Waffa setuju bahwa kunjungan Xi ke Asia Tenggara tanpa mampir ke Indonesia tidak berdampak pada hubungan bilateral antara kedua negara.
Sya’roni juga percaya bahwa investasi China di Indonesia tidak akan terganggu dan masih dianggap sebagai mitra strategis.
Sementara itu, Waffaa tidak mempertimbangkan momentum spesifik yang membuka potensi kreativitas Cina dan Indonesia.
Mereka juga mempertimbangkan tiga kunjungan XI ke anggota ASEAN untuk membangun penyatuan di tengah perang dagang yang diprakarsai oleh Presiden AS Donald Trump.
“Fungsinya adalah untuk mengundang untuk mematuhi prinsip -prinsip pasar dan mengurangi kemungkinan proteksionisme domino,” kata Waffa.
Sebagai informasi, Trump menjatuhkan tarif timbal balik ke Vietnam sebesar 46 persen, ke Kamboja 49 persen, dan ke Malaysia 24 persen. Ini tidak termasuk tarif yang digunakan secara global sebesar 10 persen oleh AS.
Vietnam berusaha bernegosiasi dengan AS. Kunjungan Xi kali ini, kata Waffa, bisa menjadi harapan atau sampai ekonomi kedua tidak terganggu dalam perjanjian Hanoi dan Washington.
Sementara itu, Cina adalah satu -satunya negara Asia yang berani melawan kebijakan Trump. Presiden AS telah menurunkan tarif timbal balik 34 persen untuk suatu negara yang dipimpin oleh Xi Jinping.
China kemudian menjawab dengan menjatuhkan tarif impor untuk semua barang AS sebesar 34 persen. Tak lama kemudian, Trump meningkatkan persentase tarif, China menjawab lagi.
(ISA/RDS)