Berita Kemenbud Salurkan Bantuan Sekaligus Cek Kondisi Cagar Budaya di Sumbar

by
Berita Kemenbud Salurkan Bantuan Sekaligus Cek Kondisi Cagar Budaya di Sumbar


Jakarta, Pahami.id

Kementerian Kebudayaan RI melalui Balai Konservasi Kebudayaan Daerah (BPK) Sumbar menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak banjir dan tanah longsor di beberapa kabupaten dan kota di wilayah tersebut.

Penyaluran ini melanjutkan bantuan yang sama yang sebelumnya dikirimkan ke wilayah ACEH sebagai bagian dari komitmen kementerian dalam mendukung percepatan penanganan pascabencana.

Kepala BPK Wilayah III Sumbar, Nurmatias, menyerahkan bantuan ini secara langsung dalam dua tahap. Ia menegaskan, kementerian berupaya hadir membantu masyarakat yang terkena dampak bencana.


“Kami menyampaikan keprihatinan dan kepedulian yang mendalam terhadap bencana banjir bandang atau Galodo “Yang menimpa masyarakat di beberapa kabupaten/kota di Sumbar,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (12/12).

Bantuan telah disalurkan melalui posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar berupa sembako, perlengkapan kebersihan, peralatan kesehatan dasar, dan dukungan logistik lainnya.

Selain itu, bantuan akan disalurkan ke Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Pesisir Selatan. Selain ke posko BPBD, penyaluran juga dilakukan langsung oleh BPK Wilayah III ke beberapa daerah antara lain Kota Padang, Kabupaten Solok, dan Kabupaten Tanah Datar.

Nurmatias berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban masyarakat terdampak, mempercepat proses pemulihan, serta memberikan kekuatan dan harapan bagi para korban.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerjasama dalam menyalurkan bantuan ini, kami berharap upaya bersama ini dapat menjadi wujud nyata kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah bencana yang terjadi.

Suaka alam Buaya juga terkena dampak bencana alam di Sumatera Barat. (Foto: Arsip Kementerian Kebudayaan)

Ia juga menegaskan, banjir dan tanah longsor tidak hanya berdampak pada masyarakat, tetapi juga beberapa situs cagar budaya. Kementerian Kebudayaan melalui BPK Wilayah III telah melakukan identifikasi awal terhadap lokasi terdampak.

Sejumlah makam, surau atau masjid yang berstatus cagar budaya, serta Batubara Sawahlunto Warisan Keretapi ombinin yang merupakan bagian dari warisan budaya dunia juga ikut terdampak.

BPK Wilayah III telah melakukan sidak lapangan untuk memastikan kondisi seluruh lokasi, baik yang terdampak maupun yang masih aman. Dari hasil pantauan, ditemukan dua titik longsor yang menyebabkan terputusnya jalur kereta api, serta satu titik rusaknya pondasi jembatan Sungai Anai Batang (Lembah Anai), Kabupaten Tanah Datar.

Upaya awal pengelolaan warisan budaya dilakukan oleh penjaga setempat. Nurmatias menjelaskan, upaya pemulihan kuburan, surau atau masjid yang terkena banjir dilakukan dengan pembersihan material lumpur oleh para penjaga di kawasan tersebut.

“Untuk perkeretaapian, kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait yaitu Balai Teknik Perkeretaapian Padang II, Dirjen Perkeretaapian atau Kementerian PUPR mengenai langkah penanganan yang harus dilakukan agar dilakukan secara tepat dan hati-hati,” jelasnya.

Kementerian Kebudayaan memastikan tindakan penanganan awal yang dilakukan melalui unit pelaksana teknis daerah bertujuan untuk menjaga keamanan warisan budaya sekaligus menjamin kelestarian nilai-nilai warisan budaya yang terkandung di dalamnya.

(RIR)