Keluarga dari beberapa sandera yang ditahan Hamas marah kepada Menteri Keamanan Nasional IsraelItamar Ben-Gvir, karena dianggap tidak mampu membebaskan narapidana.
Dalam aksi unjuk rasa di depan gedung parlemen Israel, Senin (20/11), keluarga para sandera meminta Ben-Gvir segera membebaskan saudaranya, dibandingkan terus mengutuk dan membunuh warga Arab Palestina.
“Daripada membicarakan orang mati, lebih baik bicara tentang orang hidup. Berhenti bicara tentang membunuh orang Arab. Bicara tentang menyelamatkan orang Yahudi. Ini tugasmu!” teriak Hen Avigdori, seorang pria yang istri dan putrinya ditangkap pada 7 Oktober.
Keluarga para sandera ini frustrasi karena tidak ada kemajuan dalam upaya Israel untuk membebaskan para tawanan. Mereka berulang kali berteriak: “Bawa mereka pulang!”, sambil membawa foto orang yang mereka cintai.
Lebih dari itu, seperti dilansir Al Jazeerapengunjuk rasa juga marah karena pemerintah membahas usulan undang-undang Ben-Gvir tentang Palestina.
Ben-Gvir mengusulkan undang-undang yang akan menghukum mati warga Palestina yang dianggap teroris.
Menurut anggota keluarga, pemerintah seharusnya tidak melakukan hal tersebut karena bisa membuat Hamas semakin enggan melepaskan sandera. Mereka juga khawatir keluarga mereka akan dianiaya akibat undang-undang kontroversial tersebut.
Oleh karena itu, mereka mendesak pemerintah untuk tidak melanjutkan pembahasan undang-undang tersebut dan justru memprioritaskan upaya penyelamatan para sandera.
“Bukan hanya kamu saja yang merasakan sakit. Kami juga [sakit karena harus] menguburkan lebih dari 50 teman (Israel),” kata Almog Cohen, seorang kolega dari Partai Kekuatan Yahudi Ben-Gvir, menanggapi anggota keluarga.
Demonstrasi ini sendiri terjadi saat rapat komite di parlemen Israel untuk membahas undang-undang yang diusulkan Ben-Gvir. Undang-undang ini masih perlu melalui beberapa tahapan sebelum akhirnya resmi diundangkan.
Sementara itu, di Tel Aviv, sekelompok besar anggota keluarga sandera lainnya bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan anggota kabinet perang di Kementerian Pertahanan.
Udi Goren, salah satu anggota keluarga, mengaku kecewa karena pemerintah Israel tidak memprioritaskan pembebasan sandera di atas segalanya, termasuk misi menghancurkan Hamas.
Goren menyayangkan pemerintah Tel Aviv sejauh ini tidak memberikan kabar terkini mengenai upaya pembebasan tersebut. Ia akhirnya memilih pulang karena tidak mendapat informasi apapun dari kabinet perang.
Ben-Gvir adalah tokoh terkenal dan vokal menentang kemerdekaan Palestina. Berkali-kali ia melakukan aksi provokatif, salah satunya mendatangi Kompleks Masjid Al Aqsa hingga membuat geram masyarakat Palestina.
(blq/baca)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);