Berita Keluarga Gamma Mengaku Belum Terima Hasil Autopsi

by


Jakarta, Pahami.id

Bambang, ayah dari Gamma Rizkynata Octafandy (17), siswi SMK yang ditembak polisi, mengaku belum menerima hasil penggalian atau autopsi.

“Sampai saat ini pihak keluarga belum menerima hasil penggalian atau otopsi, sekarang kami belum menerima dan kemarin kami mengikuti proses otopsi, namun hasilnya belum kami terima,” kata Bambang kepada Pahami.id TV, Selasa (3). . /12).

Apalagi, kata dia, undangan DPR untuk bertemu keluarga korban kemarin sudah dibatalkan.


“Tayangannya kemarin diundang, tapi dibatalkan. Gabung Zoom. Tapi linknya ditutup, tidak bisa dibuka atau diakses,” kata Bambang.

Menurut Bambang, pihak keluarga awalnya dihubungi Polrestabes Semarang yang menginformasikan bahwa anaknya pernah terlibat tawuran atau tawuran hingga meninggal dunia.

Namun Bambang membantahnya karena putranya adalah sosok yang sopan dan pendiam, serta tidak pernah terlibat berbagai hal negatif di lingkungan rumah.

Bambang berharap kasus penembakan polisi yang menewaskan putranya bisa cepat selesai dan terungkap demi memberikan keadilan bagi keluarganya.

Proses penyidikan dilakukan sebagaimana mestinya, sehingga kami sekeluarga mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya, kata Bambang.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mengungkapkan alasan pihak keluarga tidak menghadiri pertemuan dengan Kapolrestabes Semarang untuk membahas kasus penembakan tersebut.

Rapat tersebut juga dihadiri Tawaran Dirreskrimum dan Propam Polda Jawa Tengah. Menurut Habib, dirinya sempat mengundang perwakilan keluarga Gamma, namun berhalangan hadir.

“Tadi saya diundang dan tidak bisa hadir, tapi teman-teman semua sudah menyampaikan perhatian dari keluarga,” ujarnya usai pertemuan, Selasa (12/3).

Habib menduga pihak keluarga tidak bisa hadir karena masih konsentrasi menghadapi bencana. Meski begitu, kata dia, pihaknya sudah mendapat perhatian seluruh keluarga.

“Tapi perhatiannya sudah kita semua terima termasuk dari teman-teman media yang sudah disampaikan anggota sebelumnya,” ujarnya.

Menurut dia, beberapa hal yang mengkhawatirkan terkait dengan kronologi kejadian tersebut, khususnya terkait dugaan perkelahian.

Berdasarkan penjelasan Kapolri, kata Habib, dugaan perkelahian sebelum penembakan yang menewaskan GRO atau Gamma Rizkynata Oktafiandi benar-benar terjadi.

Kedua, sanksi terhadap Aipda Robig Zainudin selaku pelaku penembakan. Menurut Habib, pihak keluarga ingin Robig tidak hanya mendapat sanksi etik, tapi juga sanksi pidana.

“Pelaku sudah diamankan dan ditahan oleh Satreskrim Polda Jateng. Jadi ada beberapa tindakan yang dilakukan, baik dalam konteks etik maupun dalam konteks pidana,” ujarnya.

“Nah, ini yang diinginkan keluarga korban karena siapapun pelakunya, dialah yang bertanggung jawab,” tambah Habib.

(arn/thr/mon)