Jakarta, Pahami.id —
Sejumlah kelompok Yahudi fanatik di Israel berencana menggelar demonstrasi di kompleks tersebut Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur pada Kamis (7/12) malam waktu setempat.
Salah satu organisasi yang memulai demonstrasi ini adalah Kahane Chai, kelompok ekstremis Yahudi yang pernah dicap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat. Namun, AS mencabut status teroris kelompok tersebut pada tahun 2022.
Salah satu tuntutan demonstrasi ini adalah “mengembalikan kendali” Masjid Al Aqsa ke tangan kaum Yahudi,
“mengakhiri status Islam” dan “menghakimi” yang kompleks.
“Pawai ini diadakan dengan tujuan mengakhiri penyelenggaraan Wakaf Islam di Masjid Al Aqsa dan menegakkan kembali kedaulatan penuh Yahudi di Yerusalem dan Masjid Al Aqsa,” demikian pernyataan bersama kelompok Yahudi sayap kanan yang ikut serta. dalam pawai tersebut, seperti dikutip oleh kantor berita Turki. Anatolia.
Parade berlangsung pada hari pertama Hanukkah, festival Yahudi yang berlangsung selama delapan hari.
Prosesi kabarnya akan berlangsung dari Gerbang Damaskus, salah satu gerbang utama di Kota Tua Yerusalem, hingga Masjid Al Aqsa.
Demonstrasi tersebut terjadi ketika konflik Israel-Palestina semakin rumit di tengah semakin brutalnya agresi Tel Aviv terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak 7 Oktober. Hingga saat ini, jumlah korban jiwa akibat agresi Israel terhadap Palestina mencapai 16.248 orang.
Mantan Perdana Menteri Israel dan pemimpin oposisi pemerintah saat ini, Yair Lapid, mengecam keras demonstrasi yang dilakukan kelompok sayap kanan tersebut. Lapid menganggap rencana aksi malam ini sebagai bentuk “provokasi kekerasan”.
“Pawai malam ini ke Yerusalem adalah upaya terang-terangan kaum Kahanis untuk menyalakan lebih banyak api dan menyebabkan lebih banyak kerusakan dan kematian,” kata Lapid di X.
“Sebagai perdana menteri, saya menyetujui aksi unjuk rasa di Yerusalem, namun tidak menyetujui provokasi kekerasan,” katanya. Al Jazeera.
Masjid Al Aqsa terletak di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Selama ini Masjid Al Aqsa berada di bawah naungan Wakaf Islam Yerusalem yang berafiliasi dengan Yordania berdasarkan Perjanjian Perdamaian Israel-Yordania yang ditandatangani pada 26 Oktober 1994.
Dalam perjanjian tersebut, umat Yahudi dilarang beribadah di kompleks Masjid Al Aqsa.
Namun kaum Yahudi fanatik kerap memprotes hal tersebut dan menyerbu Masjid Al Aqsa sejak tahun 2003. Penggerebekan ini kerap dibarengi dengan pengamanan dari otoritas Israel.
Yahudi radikal, yang menyebut kawasan Al Aqsa sebagai Temple Mount, mendorong warga Israel untuk menyerbu masjid agar mereka bisa melakukan ritual keagamaan, disertai seruan untuk membangun kuil Yahudi di sana.
Tentara Israel juga telah memberlakukan pembatasan bagi umat Islam memasuki Masjid Al-Aqsa sejak 7 Oktober, ketika mereka melancarkan serangan di Jalur Gaza, dan mencegah warga Palestina kecuali orang lanjut usia memasuki masjid saat salat Jumat.
(rds)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);