Berita Kebut Huntara Korban Banjir Sumatra, Petugas Kerja 18 Jam per Hari

by
Berita Kebut Huntara Korban Banjir Sumatra, Petugas Kerja 18 Jam per Hari


Jakarta, Pahami.id

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat pembangunan perumahan sementara (huntara) bagi warga korban banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan menerapkan pola kerja maksimal 18 jam sehari.

Percepatan ini dilakukan agar warga dapat segera menempati hunian yang layak selama proses pemulihan, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari dalam jumpa pers media center tanggap darurat bencana, Kamis (25/12) dikutip dari di antara.


Dia menjelaskan, pembangunan shelter tersebut melibatkan Satgas TNI-Polri, BNPB, dan pemerintah daerah (Pemda), dengan pembagian tugas yang terkoordinasi.

BNPB memastikan di Sumut, pembangunan rumah singgah telah dilakukan di beberapa daerah termasuk Tapanuli Utara yang telah menyelesaikan satu unit rumah singgah dengan konsep satu rumah, satu keluarga.

Sementara itu, Sumatera Barat menduduki peringkat wilayah dengan perkembangan shelter tercepat dibandingkan dua wilayah lainnya.

Untuk Provinsi Aceh, Abdul mengungkapkan, dari 18 kabupaten/kota yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor, enam kabupaten telah menetapkan lokasi pengungsian, antara lain Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Tengah, Gayo Luwes, Ben Meriah, dan Bireun.

Kemudian dua lagi yakni Kabupaten Aceh Timur dan Nagan Raya juga menyatakan akan membangun shelter, namun saat ini sedang dalam proses identifikasi lahannya.

“Dari situ ada yang memanfaatkan tanah pemerintah daerah dan ada pula yang membeli tanah masyarakat untuk memastikan kejelasan status hukumnya,” ujarnya.

Abdul berharap tim dan petugas di lapangan tidak menemui kendala apa pun, terutama dari faktor cuaca, sehingga upaya percepatan pembangunan hunian sementara dapat selesai sesuai target setidaknya pada awal tahun 2026 sehingga kehidupan masyarakat terdampak dapat kembali stabil.

(fra/antara/fra)