Berita Kata-kata Anwar Ibrahim saat Bertemu Prabowo di Istana

by
Berita Kata-kata Anwar Ibrahim saat Bertemu Prabowo di Istana


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Presiden Jakarta pada hari Selasa (29/7).

Anwar mempresentasikan kunjungannya ke RI pada saat ini untuk memperkuat kerja sama Ri-Malaysia sesuai dengan kerangka kerja ASEAN.


“Jadi kami meninggalkan kerangka kerja ASEAN, dengan bantuan Presiden Prabowo dan orang -orang. Kami mewakili ASEAN,” kata Anwar di Istana Presiden di Jakarta pada hari Selasa.

Anwar pada kesempatan itu berterima kasih kepada Prabowo atas kerja sama yang telah ada sejauh ini, terutama di sektor keamanan.

Terima kasih. Dan sekarang, dalam pemantauan keamanan ini, dan sebagainya di Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Kami bertanggung jawab untuk memantau proses perdamaian ini, “kata Anwar.

Anwar Ibrahim tiba di Indonesia pada hari Senin (7/28) untuk menghadiri konsultasi tahunan ke -13 antara Malaysia dan Indonesia.

Negosiasi tahunan adalah mekanisme bilateral tingkat tertinggi antara Malaysia dan Indonesia, yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama strategis dan komprehensif antara kedua negara. Negosiasi diadakan secara bergantian oleh RI dan Malaysia sejak 2006.

Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan Anwar mengunjungi RI dari 28 Juli hingga 29.

Selama kunjungan ke RI, Anwar tidak hanya akan bertemu Prabowo, tetapi juga akan mengunjungi Sekretariat ASEAN di Jakarta. Kunjungannya ada di sana untuk menjawab undangan dari Sekretaris ASEAN -Jenderal Kao Kim HoB.

Kemudian, Anwar akan menyampaikan pidato kebijakan tentang ASEAN dalam konteks kelincahan Malaysia di ASEAN pada tahun 2025. Pidato ini akan menguraikan komitmen berkelanjutan Malaysia untuk integrasi daerah dan pengembangan masyarakat.

Kunjungan Anwar ke RI sendiri dilakukan setelah ia menjadi tuan rumah upacara Thailand vs Kamboja di Putrajaya pada Senin malam.

Selama percakapan, Thailand dan Kamboja setuju untuk menghentikan pertempuran yang telah terjadi sejak 24 Juli di perbatasan kedua.

Gencatan senjata dimulai di tengah malam.

Konflik kedua negara -negara ASEAN itu sendiri diduga merupakan perjuangan untuk wilayah yang lama. Thailand dan Kamboja diperdebatkan di Kuil Preah Vemhear dan daerah Ta Muen Thom Prasat.

Pengadilan Internasional (ICJ) pada tahun 1962 memutuskan bahwa Preah Verhear dimiliki oleh Kamboja. Namun, ketegangan muncul di daerah tersebut setelah Kamboja mendaftarkan Preah Veriheing ke UNESCO.

Sementara itu, status kepemilikan Prasat Ta Muen Thom masih diperdebatkan.

(BLQ/BAC)