Berita Kardinal Ini Disebut Jadi Kandidat Terkuat Paus Jelang Conclave

by


Jakarta, Pahami.id

Nama salah satu Cardinals dikatakan memiliki peluang terkuat di antara kandidat lainnya untuk menjadi paus untuk melanjutkan tahta Paus Francis.

Setidaknya beberapa nama kardinal diharapkan menjadi kandidat paus berikutnya di konklaf yang akan diadakan besok.


Nama-nama tersebut termasuk Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Peter Turkson dari Ghana, Kardinal Peter Erdo dari Hongaria, Jose Tolentino Calaca dari Portugal, dan dua nama dari Italia yang diobati dengan Karolin Pietro dan Kardinal Pietro Parolin.

Pengamat Vatikan Pap dan Pastor di Campanario Parish Sao Paulo, Brasil, Padre Ferdinand Doren, memperkirakan bahwa “pendulum” kecenderungan paus akan kembali ke “ke pusat” setelah mampu mengayun “ke kiri” atau progresif.

Oleh karena itu, menurut penilaiannya, beberapa kardinal memiliki ideologi “menengah” atau menengah yang tampaknya menjadi yang paling kuat untuk menjadi paus berikutnya.

Dia juga menyebutkan bahwa nama Pietro Parolin Kardinal adalah kandidat terkuat di antara para kandidat untuk menjadi Paus berikutnya.

“Sepertinya (peluang terkuat). Pahami.id.

Menurut seorang imam dari Indonesia, yang telah memulai misi kepastian SVD di Brasil, sekarang sulit untuk memilih kandidat progresif atau konservatif.

“Seperti misalnya Zuppi atau Tagle (progresif) karena keduanya bisa menjadi ‘Francis’ kedua. Tampaknya Kardinal tidak ingin melanjutkan secara konsisten, apa yang dilakukan Paus oleh Francis,” kata Padre Ferdinand.

Sebaliknya, ia berpikir bahwa sekali lagi membatalkan gerakan progresif yang dibuat oleh Paus Francis adalah tidak mungkin.

“Tetapi menolak laju perubahan masih dimungkinkan, jadi dalam hal ini saya pikir Pietro Parolin dapat menahan beberapa perubahan atau transformasi yang telah dimulai oleh Paus Francis,” kata Padre Ferdinand.

“Kemungkinan Pietro Parolin sebagai ‘perantara’ saat ini dan sebagai transisi. Selain itu, usianya cukup tua, masih bisa dipilih, tetapi juga cukup lama,” katanya.

Pengalamannya dalam diplomasi asing sebagai menteri luar negeri Vatikan juga ditambahkan menurut Padre Ferdinand.

“Dia bukan pastoral atau lapangan, tetapi dia terkenal di komunitas internasional, terutama dalam diplomasi dengan negara -negara besar,” kata Padre Ferdinand.

“Menurut perkiraan, Parolin telah menerima sekitar 30 persen dari pemilih Kardinal. Tagle berikutnya, Zuppi, Turkson of Ghana,” kata Padre Ferdinand.

Namun, dia tidak menolak kejutan itu bisa terjadi lagi dalam kesimpulan bahwa paus dipilih dari Kardinal di luar kandidat, seperti yang terjadi ketika Paus Francis dipilih.

“Seperti yang kita percayai pada Gereja Katolik, yang dipercaya oleh umat Katolik, meskipun pemilihannya adalah pekerjaan manusia, tetapi yang menginspirasi adalah Roh Kudus, Roh Allah. Memang, para Kardinal tidak hanya memikirkan apa yang ingin mereka pertahankan, tetapi apa kebutuhan akan gereja dan apa peran Gereja Katolik di dunia saat ini,” katanya.

(Yesus/BAC)