Berita Kami Heran Kenapa PSI yang Dipersoalkan?

by


Jakarta, Pahami.id

Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menduga partainya kini dijadikan kuasa atau perantara untuk melegitimasi keputusan tersebut. Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan Dedek saat menanggapi hebohnya lonjakan suara PSI beberapa hari lalu di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU yang dianggap anomali. Uki, sapaan akrabnya, mengaku kaget tudingan anomali itu hanya ditujukan kepada dirinya.

Kita jadi heran, kenapa yang jadi pertanyaan adalah PSI? Nampaknya ada upaya terencana untuk melegitimasi pemilu, dalam hal ini pemilu presiden menggunakan pemilu legislatif, yang mana PSI dijadikan proksinya, kata Uki dalam wawancaranya. CNNTV IndonesiaSenin (4/3).


Pasalnya, menurutnya, jika yang dimaksud adalah lompatan signifikan, hal itu tidak hanya berlaku di PSI saja. Uki mengatakan, lonjakan signifikan juga terjadi di partai lain seperti Parti Gelora atau PKB.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Kedua, kata dia, sistem penghitungan suara di Sirekap berbeda dengan penghitungan cepat yang selama ini digunakan untuk membandingkan penghitungan suara pemilu legislatif dan pemilu presiden. Dalam quick count, lanjut Uki, penghitungannya dilakukan dengan menggunakan sampel acak dan memiliki kaidah ilmiah yang kaku.

Bedanya, penghitungan KPU sebenarnya dalam bentuk Sirekap tidak menggunakan sistem random sampling. Dia meyakini kenaikan suara PSI saat ini disebabkan adanya kantong suara partai.

“Contohnya di Gorontalo. Penghitungan suara sudah mencapai 73 persen. Sedangkan di DKI II, penghitungan suara di Sirekap baru 21 persen. Artinya, bisa jadi kantong suara kita yang sudah dihitung,” kata Uki.

Sebaliknya, suara partai lain tidak dihitung. Atau bisa juga, lanjutnya, PSI kini baru mendapat giliran setelah partai lain mendapat suara dari kantongnya.

Sementara itu, setelah suara kami dihitung, terjadi lonjakan suara untuk PSI. Dan kami menilai ini merupakan suara yang wajar jika mengacu pada logika statistik, ujarnya.

Merujuk pada realisasi penghitungan sementara KPU pada Senin (4/3) pukul 07.00 WIB, perolehan PSI konsisten di angka 3,13 persen dengan perolehan 2.404.199 suara.

Data tersebut mengacu pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU dengan progres sebesar 65,84 persen atau 542.021 dari 823.236 TPS.

Capaian PSI sebesar 3,13 persen menimbulkan kecurigaan banyak pihak. Angka ini patut dicatat karena mengalami lonjakan signifikan setelah hanya bertahan di kisaran 2,8 persen.

(thr/gil)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);