Berita Kamboja-Thailand Perang Lagi sampai Tewaskan 6 Orang, Trump Buka Suara

by
Berita Kamboja-Thailand Perang Lagi sampai Tewaskan 6 Orang, Trump Buka Suara


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Kamboja dan Thailand untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata setelah kedua negara terlibat pertempuran lebih lanjut di perbatasan pada Senin (8/12) yang menewaskan enam orang.

Seorang pejabat senior pemerintahan Trump mengatakan presiden ingin Kamboja dan Thailand menghormati perjanjian perdamaian yang ditandatangani Oktober lalu. Perjanjian gencatan senjata berhasil ditandatangani kedua negara melalui mediasi Malaysia dan Amerika Serikat.


“Presiden Trump berkomitmen untuk terus menghentikan kekerasan dan mengharapkan pemerintah Kamboja dan Thailand menghormati komitmen mereka untuk mengakhiri konflik ini,” kata pejabat yang enggan disebutkan namanya itu. Reuters.

Thailand dan Kamboja kembali berperang setelah seorang tentara Bangkok tewas dan empat tentara terluka dalam bentrokan perbatasan pada Senin (8/12) dini hari.

Thailand mengklaim Kamboja yang menembak lebih dulu. Namun, Kamboja membantahnya dan menuduh Thailand yang menyerang lebih dulu.

Kedua belah pihak sendiri telah berdebat selama beberapa hari.

Menyusul kematian tentara tersebut, Thailand pada hari Senin mengerahkan jet tempur F-16 untuk menyerang infrastruktur militer Kamboja di perbatasan. Sementara itu, Kamboja dilaporkan meluncurkan roket ke kawasan pemukiman Thailand di Ban Sai Tho 10, Distrik Ban Kruat, Buri Ram.

Sebanyak 438.000 warga sipil di lima wilayah perbatasan kini telah dievakuasi oleh pemerintah Thailand. Sementara itu, ratusan ribu warga sipil di sisi Kamboja juga dievakuasi ke lokasi aman.

Menurut militer Thailand, sejauh ini 18 tentara terluka. Sedangkan menurut Kamboja, sembilan warga sipilnya terluka akibat konflik tersebut.

Sementara itu, menurut laporan AFP Hingga Selasa (9/12) pagi, enam orang tewas dalam bentrokan militer kedua negara di perbatasan. Seluruh korban meninggal berasal dari pihak Kamboja.

Thailand dan Kamboja saat ini sedang melakukan gencatan senjata. Namun kedua negara saling tuding melanggar perjanjian yang dibuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Perang Thailand-Kamboja pertama meletus Juli lalu selama lima hari. Bangkok-Phnom Penh kemudian menandatangani perjanjian perdamaian di Kuala Lumpur pada bulan Oktober setelah didesak oleh Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim sebagai ketua ASEAN tahun ini.

Sedikitnya 48 orang tewas dan sekitar 300.000 orang mengungsi akibat perang Thailand-Kamboja pada Juli lalu.

(BLQ/RDS)