Jakarta, Pahami.id –
Wakil Perdana Menteri Kamboja Sun Chanthol mengatakan negaranya akan mencalonkan presiden AS (AS) Donald Trump Dapatkan hadiah Nobel Perdamaian. Pernyataan Jumat (1/8) mengikuti intervensi langsung Trump untuk menghentikan konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand baru -baru ini.
Afp Pelaporan Chantol mengonfirmasi ketika ditanya melalui pesan teks.
Chantol, yang telah berbicara dengan wartawan di ibukota ibukota, Phnom Penh, berterima kasih kepada Trump karena telah membawa perdamaian.
Dia juga mengatakan Trump harus dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian, penghargaan internasional tertinggi yang diberikan kepada individu atau organisasi karena layanannya “memajukan persahabatan antar negara”.
Selain Kamboja, Pakistan juga mengatakan bahwa pada bulan Juni itu akan merekomendasikan Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian untuk layanannya untuk membantu menyelesaikan konflik dengan India.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bulan lalu bahwa ia telah mencalonkan Trump untuk penghargaan tersebut.
Panggilan Trump pekan lalu memutuskan upaya untuk mengakhiri pertempuran tersulit antara Thailand dan Kamboja selama lebih dari satu dekade. Perselisihan antara kedua negara menyebabkan negosiasi gencatan senjata di Malaysia.
Menyusul pengumuman gencatan senjata, juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan dalam unggahan pada X bahwa Trump telah mewujudkannya.
“Beri dia hadiah Nobel Perdamaian!” katanya.
Setidaknya 43 orang tewas dalam bentrokan sengit yang berlangsung selama lima hari dan menyebabkan lebih dari 300.000 orang melarikan diri di kedua sisi Kamboja dan Thailand.
“Kami menghargai upaya besar mereka untuk perdamaian,” kata Chanthol, yang juga merupakan konsultan perdagangan besar Kamboja, menambahkan bahwa negaranya juga berterima kasih atas pengurangan tarif 19 persen.
AS awalnya mengancam tarif 49 persen untuk Kamboja, kemudian mengurangi 36 persen, tingkat yang akan menghancurkan sektor pakaian dan sepatu adalah penting.
(FEA)
