Berita Kadis Sultra Buka Suara soal Gapura Wisata Rp32 M Berbahan GRC

by


Makassar, Pahami.id

Kepala Dinas SDA Sultra dan Jalan Tol (Sulawesi Tenggara), Pahri Syamsul buka-bukaan soal pintu viral di kawasan Wisata Toronipa yang viral, terbuat dari bahan triplek namun menelan biaya Rp 32 miliar.

Dijelaskan Pahri, material yang digunakan pada pintu gerbang tersebut adalah papan yang terbuat dari campuran semen dengan fiberglass atau GRC dengan konstruksi baja.

Menurut dia, gerbang tersebut mampu bertahan 25 tahun, namun rusak akibat aksi vandalisme.


“Kenapa di dalam kosong? [gapura]karena sebagai tempat pemeliharaan Jika terjadi kerusakan, kami menyediakan tangga di dalam untuk memperbaiki gerbang. “Bahannya tahan sampai 25 tahun. Kalau beton sulit dibentuk, kita pakai konstruksi besi,” kata Pahri kepada wartawan, Rabu (11/9).

Pahri mengaku sempat melihat sendiri situasi gerbang tersebut setelah viral di media sosial. Katanya, gerbang tersebut rusak akibat aksi vandalisme.

“Kami lihat sendiri di lapangan, kerusakan itu bukan faktor alam, (tapi) rusak. Kami masuk ke dalam dan menemukan batu besar, mereka melemparkannya dan sepertinya sengaja dipotong. vandalisme atau semacamnya, tapi kenyataannya begitu,” kata Pahri.

Lebih lanjut, kata Pahri, pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti perusakan pintu masuk wisata tersebut kemudian melaporkannya ke polisi. Lebih lanjut, terkait pintu gerbang, kata dia, masih menjadi tanggung jawab kontraktor.

Selain itu, Pahri mengajak masyarakat untuk saling bergandengan tangan merawat aset bangunan di Sultra sehingga menarik banyak pihak luar untuk datang berkunjung.

“Mari kita lindungi aset kita sendiri, aset-aset ini dibangun untuk menarik wisatawan berkunjung ke Sultra,” ujarnya.

Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan kondisi gerbang di Kawasan Wisata Toroang, Sulawesi Tenggara yang dalam kondisi rusak.

Video tersebut memperlihatkan kondisi gapura saat ini yang banyak berlubang di beberapa bagian. Gerbang ini dibangun menggunakan kayu lapis yang sangat tipis. Gerbang tersebut dibangun sebagai akses utama menuju objek wisata Pantai Toronipa Kabupaten Konawe.

Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili mengatakan, proyek pintu masuk wisata itu bukan kewenangannya, melainkan SDA Sultra dan Dinas Bina Marga.

Soal desain gerbang wisata yang ditaksir senilai Rp 32 miliar itu, Pahri mengaku belum banyak berkomentar karena saat itu dirinya belum menjabat sebagai Kepala Dinas SDA dan Bina Marga Sultra.

“Agustus 2023 akan dimulai pembangunannya. (Anggaran pembangunannya Rp 32) sekitar itu,” ujarnya.

(mir/anak)