Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak 13 orang tewas dan 25 lainnya luka-luka, saat itu Israel menyerang desa Beit Jinn di Damaskus, Suriahpada Jumat (28/11).
Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa serangan itu menyebabkan dua anak tewas, dan memaksa puluhan keluarga mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Korban tewas kemudian dibawa ke Rumah Sakit Nasional Golan di kota Al-Salam di Quneitra.
Dilansir Al Jazeera, pesawat Israel juga disebut-sebut terbang di langit Suriah. Pertahanan sipil Suriah juga mengatakan mereka tidak dapat memasuki Beit Jinn untuk menyelamatkan korban luka, karena pasukan Israel terus menargetkan setiap gerakan.
Sumber-sumber lokal juga mengkonfirmasi bahwa beberapa warga Suriah tewas dan lainnya terluka dalam serangan artileri dan rudal Israel di Beit Jinn. Bentrokan antara penduduk dan tentara Israel juga tidak terhindarkan setelah invasi.
Jurnalis Al Jazeera asal Suriah, Osama bin Javaid, mengatakan sebagian besar korban serangan terbaru Israel adalah warga sipil.
“Tidak ada kehadiran Hizbullah atau milisi apapun di wilayah tersebut, mereka hanya petani dan penggembala, mereka tidak ada hubungannya dengan perlawanan terhadap Israel. Itu sebabnya serangan tersebut mengejutkan masyarakat di sana,” kata Osama bin Javaid.
Dalam pernyataannya, Israel mengklaim bahwa operasi di wilayah Suriah telah “selesai” dan semua tersangka telah ditangkap atau “dihilangkan”. Israel juga mengatakan pasukannya masih ditempatkan di wilayah tersebut dan “akan terus beroperasi melawan semua ancaman”.
Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan, “Serangan kriminal dilakukan oleh patroli tentara pendudukan Israel di Beit Jinn.”
“Menargetkan pasukan pendudukan di kota Beit Jinn dengan serangan brutal dan disengaja, setelah serangan mereka gagal, adalah kejahatan perang yang sebenarnya,” kata Kementerian Luar Negeri Suriah dalam sebuah pernyataan, menurut Al Jazeera.
Sejak Israel memperluas populasinya di Suriah selatan dan jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad pada Desember 2024, serangan militer Israel menjadi lebih berani dan keras.
Setelah tentara Israel memasuki kota tersebut, kawasan tersebut menyaksikan penembakan yang melibatkan helikopter militer Israel.
(RNP/DNA)

