Jakarta, Pahami.id —
pejuang Israel mengebom pinggiran selatan Beirut, Libanon pada Sabtu (28/9) dini hari. Serangan ini menyebabkan kepanikan di kalangan penduduk.
Ratusan keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di Lapangan Martir, pusat kota Beirut atau di sepanjang jalan tepi pantai.
“Kami berada di rumah saat panggilan evakuasi datang. Kami mengambil dokumen identitas kami, beberapa barang milik kami dan pergi,” kata seorang warga, Radwan Msallam, seperti dilansir AFP.
Serangan itu juga mendorong Kementerian Kesehatan Lebanon mengevakuasi rumah sakit di wilayah pesisir selatan Beirut.
Selain itu, mereka juga mendesak rumah sakit di wilayah yang tidak terdampak untuk membatasi jumlah pasien. Mereka menyarankan agar rumah sakit bisa menolak pasien non-darurat terlebih dahulu.
“Berhenti menerima kasus non-darurat hingga akhir minggu depan untuk memberikan ruang bagi pasien dari rumah sakit di pinggiran selatan Beirut yang akan dievakuasi karena perkembangan invasi,” tambah mereka.
Namun Kementerian Kesehatan Lebanon belum memberikan catatan rinci mengenai jumlah korban akibat serangan Israel tersebut.
Sebelumnya, Israel sukses menyerang markas Hizbullah. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah disebut-sebut menjadi target utama Israel.
Ledakan yang mengguncang Beirut selatan merupakan ledakan terbesar yang menghantam kubu Hizbullah sejak konflik dimulai pada tahun 2006.
Usai melakukan serangan besar-besaran pada Jumat (27/9), Israel pun mengeluarkan peringatan kepada warga untuk meninggalkan kawasan pinggiran kota Dahieh yang padat penduduk di pantai selatan Beirut pada Sabtu pagi.
Ilustrasi. Israel telah meminta warga Dahieh di pantai selatan Beirut, Lebanon untuk meninggalkan rumah mereka. (REUTERS/Emilie Madi) |
Tentara Israel juga menolak mengomentari Hassan Nasrallah. Namun, mereka mengklaim serangannya berhasil membunuh beberapa komandan Hizbullah seperti Muhammad Ali Ismail yang memimpin unit rudal tersebut.
“Kami masih mengkaji hasil serangan terhadap markas Hizbullah yang terletak di bawah bangunan sipil di jantung provinsi Dahieh. Kami akan memperbarui informasinya segera setelah kami mengetahuinya,” kata juru bicara IDF Daniel Hagari.
Peningkatan ini terjadi ketika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbicara di hadapan Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
Dalam pidatonya, Netanyahu menegaskan bahwa dia akan terus melancarkan serangan intensif ke Lebanon untuk menargetkan milisi Hizbullah yang didukung Iran.
Delegasi dari beberapa negara mengambil tindakan berjalan keluar ketika Netanyahu memberikan pidato sebagai bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Israel.
(pantat/pantat)