Jakarta, Pahami.id —
Iran menyambut gencatan senjata antara Israel dan Hamas di dalam Semenanjung Gaza sebagai kemenangan untuk Palestina dan kekalahan bagi Israel.
“Berakhirnya perang dan penerapan gencatan senjata… adalah kemenangan yang jelas dan besar bagi Palestina dan kekalahan yang lebih besar lagi bagi rezim brutal Zionis,” demikian pernyataan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) pada Kamis ( 16/1).
Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, juga menyambut baik gencatan senjata tersebut dan memberikan penghormatan kepada puluhan ribu warga Palestina yang tewas dalam invasi brutal Israel sejak 7 Oktober 2023.
“Perlawanan Palestina yang berani selama 15 bulan telah menghalangi rezim Zionis mencapai tujuan strategisnya. Dunia harus bertindak untuk menghukum rezim kriminal ini dan menyembuhkan luka rakyat Palestina,” ujarnya melalui platform X seperti dikutip Al Jazeera.
Israel dan Hamas akhirnya menyetujui perjanjian gencatan senjata pada Kamis (15/1).
Gencatan senjata ini berhasil disepakati melalui mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat setelah beberapa bulan perundingan terhenti.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Hamas dan Israel akan memulai gencatan senjata pada 19 Januari. Gencatan senjata akan berlangsung dalam tiga fase, dengan fase pertama berlangsung selama 42 hari.
Fase pertama mencakup pembebasan sandera perempuan, anak-anak dan lansia, serta penghentian serangan sampai lebih banyak bantuan kemanusiaan tiba.
Tahap kedua, bertujuan untuk mengakhiri perang, termasuk pembebasan sandera laki-laki oleh Hamas dengan imbalan pembebasan sejumlah tahanan Palestina dari penjara Israel.
Tahap ketiga, pemulangan jenazah dan jenazah sandera serta pelaksanaan rencana rekonstruksi Gaza.
(rds)