Jakarta, Pahami.id —
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago memberikan beberapa catatan mengenai program tersebut Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah berjalan sejak pekan lalu.
Diakui Irma, sebagai program awal, MBG masih perlu dievaluasi dalam beberapa hal. Ia secara khusus menyoroti aspek-aspek yang dirasa tertantang oleh banyak anak.
“Makanan bergizi adalah rata-rata makanan rumah sakit, makanan yang ditimbang, nasi berapa banyak, sayur mayur dan lauk pauknya berapa, cukup,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (16/1).
“Namun, saya juga sampaikan kepada Badan Gizi Nasional, tidak bisa seperti itu. Jangan dianggap sebagai makanan bergizi, jangan dianggap tidak ada,” imbuhnya.
Irma mengingatkan, cita rasa menjadi faktor penting agar setiap bagian MBG tetap dicintai anak-anak. Oleh karena itu, lanjut Irma, variasi menu perlu dipikirkan.
Meski program makan gratis bergizi belum bisa memuaskan semua anak, namun menurutnya setiap anak tentu memiliki selera yang berbeda-beda.
“Ada anak yang tidak suka tempe tapi dia suka tahu. Kalau sudah jadi tempe dia tidak mau makan, tapi ada lauk lainnya. Ada yang tidak suka ayam tapi suka ikan. Di Sumsel, rata-rata orang lebih memilih ikan daripada ayam khawatir,” katanya.
Irma mengingatkan agar pemerintah selalu melakukan sosialisasi. Terutama mengenai tujuan MBG. Menurutnya, MBG tidak hanya sekedar mengenyangkan perut, tapi juga memberikan nutrisi pada setiap anak.
“Makan kenyang dan makan bergizi itu beda, ini yang belum diungkapkan ke masyarakat. Apalagi oknum yang membuat program ini banyak yang tidak jelas,” ujarnya.
(melalui/dmi)
