Jakarta, Pahami.id —
Intelijen Amerika Serikat mengungkapkan kelompok milisi itu Hizbullah Lebanon mulai merekrut anggota baru, di tengah gencatan senjata Israel.
Dilaporkan ReutersHizbullah diduga akan berusaha membangun kembali cadangan dan kekuatan militernya, sehingga berisiko menimbulkan ancaman jangka panjang bagi AS dan sekutu regionalnya.
Milisi yang didukung Iran juga dikatakan berusaha mencari cara untuk mendapatkan senjata baru melalui produksi dalam negeri dan dengan menyelundupkan bahan-bahan melalui Suriah.
Tidak diketahui sejauh mana upaya Hizbullah selama periode gencatan senjata ini. Meskipun perjanjian gencatan senjata secara khusus melarang Hizbullah memperoleh senjata atau suku cadang senjata.
Badan intelijen AS menilai Hizbullah saat ini beroperasi dengan sumber daya yang terbatas. Hizbullah juga dikatakan telah kehilangan lebih dari separuh persediaan senjata dan milisinya.
Dalam beberapa hari terakhir Israel disebut-sebut berusaha melemahkan kemampuan Hizbullah dalam membangun kembali kekuatan militernya, dengan menyerang beberapa peluncur roket Hizbullah di Lebanon.
Israel juga mengebom perlintasan perbatasan dengan Suriah dan mencegat pesawat Iran yang diduga membawa senjata untuk kelompok tersebut.
Para pejabat AS mengatakan mereka khawatir mengenai akses Hizbullah ke Suriah, tempat pemberontak Suriah baru-baru ini melancarkan serangan untuk merebut benteng pemerintah di Aleppo dan Hama.
Hizbullah telah lama menggunakan Suriah sebagai pusat pengungsian dan transportasi, membawa peralatan dan senjata militer dari Irak melalui Suriah dan ke Lebanon.
Namun Hizbullah tidak hancur. Kelompok ini juga masih memiliki ribuan roket jarak pendek di Lebanon dan akan mencoba membangunnya kembali menggunakan pabrik senjata di negara tetangga yang memiliki jalur transportasi yang tersedia.
Para pejabat Hizbullah mengatakan kelompok itu akan terus melakukan “perlawanan” terhadap Israel, namun Sekretaris Jenderal Hizbullah Naim Qassem belum menyebutkan senjata kelompok itu dalam pidatonya baru-baru ini, termasuk setelah gencatan senjata tercapai.
Sumber di Lebanon mengatakan prioritas Hizbullah adalah membangun kembali rumah bagi para konstituennya setelah serangan Israel menghancurkan sebagian besar wilayah selatan Lebanon dan pinggiran selatan Beirut.
(DNA/DNA)