Berita Inggris Mau Akui Palestina, Dorong Two-State Solution

by
Berita Inggris Mau Akui Palestina, Dorong Two-State Solution


Jakarta, Pahami.id

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengungkapkan bahwa partainya akan mengenali negara itu Palestina Pada bulan September. Namun, ada kondisi yang harus dipenuhi sebelum pengakuan.

Menurut Starmer, Inggris siap mengakui negara Palestina, dari Israel juga mengambil langkah konkret di Gaza, termasuk disetujui oleh proposal gencatan senjata. Pada saat itu, Starmer juga mendorong solusi dari dua negara atau dua negara solusi untuk mengatasi apa yang terjadi di wilayah tersebut.


“Saya selalu mengatakan bahwa kami akan mengakui negara Palestina sebagai kontribusi terhadap proses perdamaian yang benar pada dampak maksimal pada solusi dua negara,” kata Starmer Selasa (29/7), diluncurkan Afp.

“Dengan solusi ini, sekarang terancam punah, ini saatnya untuk bertindak,” katanya.

Starmer sebelumnya mengadakan pertemuan darurat dengan kabinetnya untuk membahas krisis di Jalur Gaza dan mendapatkan pengakuan Palestina pada hari Selasa (29/7).

Pertemuan darurat terjadi setelah Starmer dilaporkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Skotlandia pada hari Senin (28/7). Selama pertemuan, Starmer menjelaskan rencana Inggris tentang Gaza kepada Trump.

Rencana Inggris yang terkait dengan Gaza berfokus pada upaya untuk mencapai perdamaian permanen dan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Rencana Inggris juga mencakup kondisi yang harus dicapai agar London segera mengenal Negara Palestina.

Menunda The Daily TelegraphProposal Inggris juga termasuk kebutuhan untuk tidak lagi peran Hamas dalam rekonstruksi Gaza.

Selain itu, London juga mengatakan bahwa Hamas dan Israel segera setuju dengan gencatan senjata dan melepaskan semua tebusan yang masih ditangkap.

Starmer semakin tertekan untuk membawa Inggris mengakui Palestina mengikuti Prancis, Kanada, dan beberapa negara Eropa lainnya yang telah mengambil langkah ini.

Prancis dan Kanada berencana untuk membuka pengakuan Palestina pada sesi Majelis Umum PBB pada bulan September.

Tidak hanya dari luar negeri, Starmer juga mengalami depresi dari dalam negeri termasuk partainya sendiri, Partai Buruh, yang semakin mendesak Perdana Menteri untuk mengenali Palestina dan melakukan lebih banyak untuk menghentikan kekejaman Israel di Jalur Gaza.

(DMI/DMI)