Jakarta, Pahami.id —
Rusia buka suara Anda tentang serangan brutal Israel ke Libanon itu terjadi beberapa hari terakhir.
Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov memperingatkan bahwa serangan Israel berpotensi mengganggu stabilitas Timur Tengah.
“Ini adalah peristiwa yang berpotensi sangat berbahaya dalam hal memperluas konflik, hingga ketidakstabilan total di kawasan,” kata Peskov dalam konferensi pers, Selasa (24/9), dikutip Al Jazeera.
Ia kemudian berkata, “Tentu saja ini menjadi kekhawatiran besar bagi kami.”
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia memperkuat hubungan dengan negara pendukung Hizbullah, Iran.
Tak hanya Rusia, China juga mengungkapkan keprihatinannya atas serangan Israel ke Lebanon.
Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan, Tiongkok menaruh perhatian terhadap perkembangan di kawasan Timur Tengah, khususnya ledakan peralatan komunikasi yang terjadi di Lebanon baru-baru ini.
Kekerasan, lanjutnya, tidak bisa dibenarkan dan tidak sama dengan kebenaran.
“Teror melawan terorisme tidak menyelesaikan permasalahan di Timur Tengah,” ujarnya.
Wang juga mengutuk serangan sembarangan Israel terhadap Lebanon.
“Tiongkok mengecam keras segala tindakan yang melanggar norma dasar yang mengatur hubungan internasional,” kata Wang dalam keterangan resmi, dikutip media Tiongkok, Xinhua.
Wang kemudian menggarisbawahi bahwa situasi saat ini merupakan manifestasi dari dampak limpahan konflik di Gaza.
Israel terus meluncurkan rudal ke Lebanon.
Pada hari Senin, Israel mengirim 300 rudal ke Lebanon selatan. Saat ini, aksi serupa masih mereka lakukan.
Serangan Israel ke Lebanon menyebabkan 588 orang tewas dan lebih dari 400 orang terluka.
Eskalasi di perbatasan kedua negara meningkat setelah ribuan pager dan perangkat elektronik lainnya meledak di Lebanon pekan lalu.
(isa/rds)