Jakarta, Pahami.id –
Firma Arsitektur Arsitektur Clouds mengusulkan konsep kepada Uni Emirat Arab (UEA) Untuk membangun gedung pencakar langit yang ditangguhkan di asteroid langit Dubai.
Perancang bangunan berbasis di New York ini bernama pencakar langit sebagai Menara analemma.
Dalam desain bayangan mereka, bangunan itu akan ditangguhkan dari asteroid yang akan ditempatkan di orbit geosyncronic di sekitar bumi. Bangunan itu akan digantung terbalik, diikat dengan kabel energi tinggi ke asteroid yang memungkinkan mengambang di berbagai lokasi di planet ini.
“Dengan menempatkan asteroid besar ke dalam orbit Bumi, kabel energi tinggi dapat diturunkan ke permukaan bumi, sampai bangunan penawaran ditangguhkan,” menurut Kantor Arsitektur Cloud Di situs web resmi.
Ketika asteroid mengikuti jalur orbit, menara bergerak dalam pola nomor delapan. Ini memang pemandangan luar biasa dari penghuninya.
Tipologi menara yang tergantung di udara membuat bangunan dibangun di mana saja di dunia dan diangkut ke lokasi akhir.
Namun, mereka merekomendasikan analemma yang dibangun di atas Dubai.
“[Dubai] Ini telah terbukti menjadi spesialis dalam pembangunan gedung -gedung tinggi dengan biaya kelima dari New York City, “lanjut perusahaan arsitektur.
Analemma juga dapat ditempatkan di orbit geosyncron eksentrik yang memungkinkan bangunan untuk melakukan perjalanan antara belahan bumi utara dan selatan dalam rotasi harian.
Selain itu, analemma akan mendapatkan energi dari panel surya berbasis ruang. Dipasang pada suasana yang padat dan menyebar, panel akan terus terkena sinar matahari, dengan efisiensi yang lebih tinggi daripada instalasi PV konvensional.
Air akan disaring dan didaur ulang dalam sistem loop setengah tertutup, diisi dengan kondensat dari awan dan air hujan.
Konsep bangunan yang tergantung di langit masih menjadi teorinya. Namun, mereka mengeksplorasi kemungkinan menggabungkan teknologi ruang angkasa dengan inovasi arsitektur, seperti yang disebutkan oleh NDTV.
Kantor Arsitektur Cloud menyebutkan menara analema yang membalikkan diagram berbasis bumi tradisional dan tergantung pada dukungan berbasis spasial.
“Sistem ini disebut sebagai sistem pendukung orbital universal (UOSS), berdasarkan prinsip -prinsip lift ruang konvensional,” kata mereka.
(Isa/DNA)