Berita Houthi Gempur Laut Merah Lagi Pakai Rudal, 1 Kapal Rusak

Jakarta, Pahami.id —

Milisi Houthi Yaman meluncurkan serangan lain ke atas laut Merah dengan menembakkan enam rudal ke perairan tersebut pada Selasa (6/2). Rudal tersebut jatuh di dekat dua kapal niaga yang sedang berlayar.

Komando Pusat Militer Amerika Serikat (Centcom) melaporkan Houthi meluncurkan rudal tersebut sekitar pukul 01.45 hingga 16.30 waktu setempat.

Rudal tersebut jatuh di dekat kapal logistik Yunani berbendera Kepulauan Marshall MV Star Nasia dan kapal Inggris berbendera Barbados MV Morning Tide.

Kedua kapal tersebut sedang berlayar di perairan tersebut saat penyerangan terjadi sehingga menyebabkan kerusakan pada MV Star.

Dalam keterangan resminya, Centcom menyebutkan tiga dari enam rudal tersebut menyasar MV Star Nasia.

Dua dari tiga rudal meledak di dekat kapal. Sementara itu, satu rudal lainnya berhasil ditembak jatuh oleh militer AS.

“Sekitar pukul 03.20 waktu setempat, MV Star Nasia melaporkan adanya ledakan di dekat kapal yang menyebabkan kerusakan ringan,” kata militer AS di X.

[Gambas:Twitter]

Mereka kemudian berkata, “Namun, tidak ada yang terluka.”

Lebih lanjut Centcom menjelaskan, sekitar pukul 14.00, ada rudal lain yang menghantam perairan dekat kapal. Namun serangan tersebut tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.

Kemudian pada pukul 16.30 waktu setempat, USS Laboon berhasil mencegat dan menembakkan rudal ketiga di dekat kapal MV Star Nasia.

Meski mengalami kerusakan, kapal tetap melanjutkan perjalanannya.

Centcom juga mengatakan tiga rudal lainnya menargetkan kapal kargo Inggris berbendera Barbados, MV Morning Tide.

“Tiga rudal jatuh di perairan dekat kapal tanpa dampak apa pun,” tambah mereka.

MV Morning Tide pun melanjutkan perjalanannya.

Serangan Houthi di Laut Merah bukanlah yang pertama. Mereka kerap menyerang perairan tersebut sejak Israel melancarkan invasi ke Palestina.

Milisi menyatakan bahwa serangan baru-baru ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina dan bentuk protes terhadap Israel.

Kelompok Houthi juga menyatakan bahwa serangan mereka ditujukan untuk merugikan perekonomian Israel agar invasi dapat dihentikan.

Agresi Israel di Palestina telah memakan korban jiwa lebih dari 27.700 orang. Puluhan ribu rumah warga juga hancur.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]