Jakarta, Pahami.id –
Pemimpin kelompok terlambat HizbullahHassan Nasrallah, akan dimakamkan di Lebanon pada 23 Februari.
Sekretaris Jenderal Hizbollah, yang telah bertugas selama lebih dari 30 tahun, terbunuh pada 27 September, dalam serangan Israel di pinggiran selatan ibukota Beirut.
Di tengah situasi panas di wilayah tersebut, Hizbullah sebelumnya hanya melakukan penguburan sementara untuk Nasrallah.
Pemimpin baru Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan kelompok itu telah memutuskan untuk mengadakan parade pemakaman besar dengan kehadiran publik yang sangat besar untuk Hassan Nasrallah dan perwira lain Hashem Safieddine.
“Nasrallah akan dimakamkan di tepi Beirut, di sebidang tanah yang kita pilih antara jalan -jalan bandara yang lama dan baru,” kata Qassem, melaporkan Al Jazeera.
Sementara itu, Safieddine, yang juga dibunuh oleh Israel setelah bertekad sebagai penerus Nasrallah, akan dimakamkan di kota kelahirannya Deir Qanoun, Lebnan Selatan.
Gencatan senjata disepakati pada akhir November, mengakhiri perang antara Hizbullah dan Israel.
Perjanjian tersebut juga menetapkan tenggat waktu 60 hari bagi pasukan Israel untuk menarik diri dari Lebanon Selatan, sementara Hizbullah menarik para anggotanya dari daerah tersebut. Batas waktu untuk menarik tentara kedua diperpanjang bulan lalu, dan berlaku hingga 18 Februari.
Sejauh ini, Israel telah dituduh memecahkan gencatan senjata dengan menolak meninggalkan Lebanon dan terus melakukan serangan udara sesekali di beberapa bagian Lebanon.
(DNA/DNA)