Surabaya, Pahami.id –
Es krim Sebelumnya virus yang diduga mengandung minuman keras di pusat pembelian -Surabaya, Jawa Timur diuji secara positif alkohol 3,35 persen. Temuan ini didasarkan pada hasil tes laboratorium yang dilakukan oleh Badan Pemantauan Makanan dan Obat Surabaya (BPOM).
“Kami telah menerima hasilnya, ternyata alkohol yang sangat positif. Ini sangat berbahaya ketika dimakan oleh anak -anak, terutama sebagian besar anak -anak seperti es krim,” kata Surabaya PP Surabaya M Fixer pada hari Sabtu (19/4).
Fixers mengatakan bahwa setelah kemunculan hasil tes laboratorium, partainya dengan agen -agen terkait akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap pemilik bisnis es krim.
“Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan proses produksi dan bahan baku untuk es krim di fasilitas pemrosesan. Tentu saja kami tidak sendirian, kami juga bekerja dengan kantor kesehatan dan BPOM dalam implementasinya,” kata Fixers.
Selain itu, selain memantau konten alkohol, Surabaya City Satpol PP juga berpartisipasi dalam pengawasan lisensi usaha kepada pemilik outlet penjual es krim.
“Kami juga meninjau izin, apakah mereka punya atau tidak.
Saat ini, Fixers mengatakan partainya masih melakukan penyegelan dan pemecatan sementara, pada kegiatan bisnis di bilik es krim.
“Pada saat ini kami masih menyegel Stan, kami melakukan penyegelan ini sampai pengawasan selesai, termasuk lisensi bisnis mereka. Oleh karena itu, kami akan memberikan batasan atas pelanggaran,” katanya.
Sebelumnya, Unit Polisi Layanan Publik Kota Surabaya (Satpol PP) Unit, Jawa Timur, memblokir penjual es krim di salah satu pusat pembelian di Surabaya Barat karena diduga mengandung alkohol.
Kepala Surabaya City Satpol PP Regional Enforcement (Perda) Yudhistira mengatakan langkah itu diambil setelah rekaman video virus di media sosial yang menunjukkan seseorang Influencer Tinjauan (Riset) Outlet dan sebutkan penjualan es krim dengan berbagai varian rasa yang mengandung alkohol.
“Dalam video yang beredar, Influencer Ini memperkenalkan pemirsa keberadaan toko es krim yang menawarkan berbagai rasa dengan kandungan alkohol, “kata Yudhistira di Surabaya pada hari Minggu (6/4).
(FRD/ASR)