Berita Hasil Survei Poltracking & PPI di Pilgub DKI Sebelum Keluar Persepi

by


Jakarta, Pahami.id

Tiga lembaga survei, Poltracking IndonesiaParameter Politik Indonesia (PPI), dan Pusat Penelitian dan Konsultasi Voxpol menyatakan mundur dari Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (Sendiri).

Poltracking muncul setelah hebohnya perbedaan hasil survei Pilgub DKI dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI). Survei kedua lembaga ini dilaksanakan hampir bersamaan pada pertengahan Oktober lalu, namun mencatat hasil yang berbeda.

Dewan Etik Terpisah kemudian melakukan pemeriksaan Poltracking dan LSI. Usai klarifikasi, Persepi memberlakukan pembatasan Poltracking.


Poltracking dilarang mengeluarkan hasil survei tanpa mendapat persetujuan dan pemeriksaan data oleh dewan etik Persepi karena adanya perbedaan hasil survei Pilgub DKI Jakarta 2024.

Berikut data survei Poltracking dan PPI terkait pemilihan gubernur Jakarta sebelum Persepi keluar:

Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi mengatakan pihaknya memutuskan keluar dari Persepi karena mempertaruhkan integritasnya.

“Tahun 2014 Poltracking diajak bergabung dengan Persepi karena kepentingan integritasnya, tahun 2024 Poltracking keluar dari Persepi juga karena kepentingan integritasnya,” kata Masduri dalam keterangannya, Selasa (5/11).

Selang beberapa hari, Parameter Politik Indonesia (PPI) dan Puslitbang Voxpol pun mengumumkan bakal hengkang dari Persepi.

Berdasarkan surat tertanggal 6 November yang dikonfirmasi oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, PPI menyatakan mengundurkan diri dan meninggalkan Persepi secara sukarela.

PPI sempat merilis hasil jajak pendapat Pilgub DKI sebelum memutuskan hengkang. Sementara itu, Voxpol belum merilis hasil pemungutan suara terkini Pilgub DKI.

Perbedaan hasil LSI dan Poltracking

Hasil survei LSI dan Poltracking terkait Pilgub Jakarta terkini menunjukkan hasil berbeda. Padahal pada survei sebelumnya, hasil LSI dan Poltracking sama-sama mencatat keunggulan RK-Suswono.

Pada survei terbaru LSI (10-17 Oktober), pasangan Pramono-Rano memimpin dengan 41,6 persen, sedangkan RK-Suswono hanya 37,4 persen.

Kemudian survei Poltracking (10-16 Oktober) mencatat keunggulan RK-Suswono sebesar 51,6 persen, sedangkan Pramono-Rano unggul 36,4 persen. Berikut detailnya:

Hasil survei LSI Denny JA

Ikuti terus data-data yang disajikan pada artikel Datalogi di dalam CNNIndonesia.com.

(tim/fra)