Berita Hamas Ucap Terima Kasih untuk Seluruh Umat Muslim Termasuk RI

by


Jakarta, Pahami.id

Juru bicara Brigade Al Qassam HamasAbu Ubaida mengucapkan terima kasih kepada seluruh umat Islam termasuk Indonesia setelah mencapai gencatan senjata Israel sejak Minggu (19/1).

Pernyataan tersebut terungkap melalui akun media sosial X Hamas saat menyampaikan apresiasinya kepada seluruh negara yang membela perjuangannya.


“Kami salut kepada seluruh masyarakat Arab dan umat Islam yang telah menunjukkan dukungan terhadap perjuangan kami yang tiada henti,” kata Abu Ubaida dalam rekaman video singkat yang diunggah akun X @Xumas_iq.

“Mereka telah mengirimi kami dukungan finansial dan moral yang telah kami terima dan kami terus berada di Brigade Al Qassam. Jutaan pesan dukungan. Meminta kami untuk berperang bersama kami dengan segala cara melawan musuh (Israel) dari Teluk Arab di timur hingga tanah Arab di wilayah Barat, dari seluruh umat Islam dari Tangier (Maroko) hingga Jakarta (Indonesia),” lanjut Obaida.

Israel dan Hamas akhirnya menyetujui gencatan senjata pertukaran tahanan antara kedua belah pihak. Hamas berjanji akan membebaskan 33 sandera dari Israel, sedangkan Israel berjanji akan membebaskan ratusan tawanan dari Palestina.

Hamas sejauh ini telah membebaskan tiga sandera pada tahap pertama pembebasan sandera. Sementara itu, Israel membebaskan puluhan tahanan.

Sebelumnya, Hamas menyampaikan pernyataan terkait gencatan senjata yang digelar selama enam minggu.

Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas, menyatakan kelompok militan Palestina akan mematuhi perjanjian gencatan senjata yang dicapai di Gaza pada Minggu (19/1).

Namun, Brigade al-Qassam mengatakan pelanggaran apa pun yang dilakukan Israel kemungkinan besar akan merusak proses tersebut dan membahayakan nyawa para sandera.

Dalam pidato videonya, Abu Ubaida mendesak para mediator untuk memaksa Israel berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas.

Ia kemudian menambahkan bahwa kelompok militan Palestina akan mematuhi seluruh tahapan perjanjian gencatan senjata dan jadwal perjanjian pertukaran sandera bagi tahanan.

“Semuanya tergantung komitmen musuh (Israel). Pelanggaran terhadap pendudukan (Israel) akan mempengaruhi prosesnya,” kata Abu Ubaida, seperti dilansir The Straits Times.

“Kami ingin menyukseskan semua tahapan perjanjian, detail dan waktu untuk menjaga darah rakyat kami dan mencapai tujuan mereka, dan kami mendesak mediator untuk memaksa musuh untuk mematuhinya,” tambahnya.

(baca/baca)