Berita Hamas Tunda Pembebasan Sandera, Sebut Israel Langgar Perjanjian

by


Jakarta, Pahami.id

Hamas mengumumkan keterlambatan dalam pelepasan sandera yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung pada hari Sabtu (15/2) di Gaza.

Militan Palestina mengatakan Israel melanggar perjanjian gencatan senjata yang sebelumnya disepakati.

Juru bicara Brigade Qassam Abu Obeida mengatakan pengiriman tahanan yang dijadwalkan ditunda sampai pemberitahuan lebih lanjut, dan sampai Israel memenuhi dan menyeimbangkan hak yang akan diberikan dalam beberapa minggu terakhir.


“Kami menekankan komitmen kami pada ketentuan perjanjian Israel saat ini juga,” kata Oberida dalam sebuah pernyataan tentang platform X, yang dikutip oleh AFP.

Menanggapi pengumuman Hamas, Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan dia telah mengarahkan tentara Israel untuk mempersiapkan tingkat peringatan tertinggi untuk mengatasi semua skenario yang mungkin di Gaza.

Katz mengatakan keputusan Hamas adalah melanggar keseluruhan perjanjian gencatan senjata dan perjanjian tentang pengecualian tebusan.

Hamas sebelumnya merilis tiga sandera Sabtu lalu, dalam pertukaran keempat sejak gencatan senjata efektif 19 Januari.

Sampai saat ini, masih ada 79 orang yang diculik pada 7 Oktober 2023 di Gaza. Dari jumlah tersebut, hanya 20 orang yang dijadwalkan akan dirilis dalam fase gencatan senjata saat ini, di mana delapan dari mereka dilaporkan tewas.

Sebagai imbalannya, Israel telah menerbitkan 183 tahanan Palestina, termasuk 18 orang yang telah dijatuhi hukuman mati. Sebagian besar dari mereka telah ditahan di Gaza sejak 7 Oktober tanpa tuduhan publik.

Menurut perjanjian yang ditandatangani di Qatar bulan lalu, negosiasi untuk memulai fase kedua harus dimulai pada hari Senin. Namun, ketegangan antara kedua pihak sekarang mengancam kelanjutan proses.

Sementara itu, Kantor Pemerintah Gaza, yang dikelola oleh Hamas, menyatakan bahwa Israel menolak untuk mengizinkan masuknya pasokan yang ditentukan dalam perjanjian gencatan senjata. Keputusan ini ditambahkan ke daftar tuduhan Hamas terhadap Israel yang dianggap tidak mematuhi perjanjian tersebut.

Meningkatnya ketegangan antara kedua pihak sekarang meningkatkan kekhawatiran tentang kembalinya konflik terbuka di Gaza, yang dapat membahayakan gencatan senjata yang telah terjadi sejak Januari.

(Isn/isn)