Jakarta, Pahami.id —
Kelompok milisi Hamas Palestina menyatakan bahwa keputusan pemerintah Israel mendanai kunjungan pemukim ilegal Israel ke Masjid Al Aqsa merupakan tindakan berbahaya yang dapat memicu perang agama.
“Pemerintah fasis ekstremis ini sedang bermain api, karena tidak peduli dengan akibat dari perilaku Zionis yang melanggar kesucian, status dan identitas Masjid Al Aqsa yang diberkahi di negara-negara Arab dan Islam,” demikian pernyataan Hamas, seperti dikutip . Agensi AnadoluSelasa (27/8).
Hal itu diungkapkan Hamas menanggapi pemerintah Israel yang memutuskan membiayai kunjungan warganya ke Masjid Al Aqsa.
Media Israel KAN pada Senin (26/8) memberitakan, kantor Menteri Warisan Budaya Israel Amichai Eliyahu memutuskan mengalokasikan dana sebesar 2 juta shekel atau Rp 8,4 miliar untuk kunjungan ke Masjid Al Aqsa.
Tur tersebut rencananya akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan kepada Radio Militer Israel pada hari yang sama bahwa dia membuat kebijakan untuk mengizinkan orang Yahudi berdoa di dalam Temple Mount.
Kebijakan tersebut, kata dia, sudah diketahui Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelum membentuk pemerintahan koalisi.
Pengumuman kebijakan itu sendiri muncul meski Netanyahu mengklaim ingin mempertahankan status quo di Masjid Al Aqsa.
Status quo adalah situasi yang terjadi sebelum Israel menduduki Yerusalem Timur pada tahun 1967.
Berdasarkan aturan status quo, hanya umat Islam yang boleh beribadah di sana. Non-Muslim diperbolehkan pergi ke Al Aqsa tetapi hanya boleh berkunjung.
Kementerian Wakaf Yordania adalah manajer urusan masjid yang bertanggung jawab atas situs suci tersebut.
Pada tahun 2003, otoritas Israel mengubah status ini dengan mengizinkan pemukim memasuki Masjid Al Aqsa tanpa persetujuan Wakaf Islam.
Dalam pernyataan terbarunya, Ben-Gvir bahkan mengatakan bahwa umat Yahudi mempunyai hak untuk salat di Masjid Al Aqsa dan ia akan membangun sinagoga di lokasi tersebut.
Masjid Al Aqsa dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam. Orang-orang Yahudi menyebut Masjid Al Aqsa sebagai Temple Mount dan percaya bahwa kawasan ini adalah lokasi dua kuil kuno Yahudi.
Orang-orang Yahudi juga percaya bahwa mereka harus membangun Bait Suci Ketiga di Bukit Bait Suci.
(blq/baca)