Jakarta, Pahami.id —
Kelompok perlawanan Hamas Palestina mengatakan 33 sandera telah tewas sejak dimulainya serangan Israel ke Semenanjung Gaza pada bulan Oktober 2023.
Hamas melaporkan situasi tersebut dalam video yang diunggah pada Senin (2/12).
“[Para sandera tewas] untuk kejahatan perang [Perdana Menteri Benjamin Netanyahu] sikap keras kepala dan agresi yang terus-menerus [Israel],” kata Hamas seperti dikutip Al Jazeera.
Mereka juga mencantumkan tanggal kejadian yang menewaskan sandera.
Hamas menyatakan, kejadian pertama adalah serangan udara Israel pada 9 Oktober 2023 yang menewaskan empat sandera.
Baru-baru ini, seorang sandera tewas dalam operasi Israel di Gaza utara pada November lalu.
“Dengan melanjutkan perang gilamu, kamu mungkin akan kehilangan tawananmu selamanya. Lakukan apa yang harus dilakukan sebelum terlambat,” tutup video tersebut.
Secara terpisah, Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan duka atas meninggalnya warga negara AS yang bertugas di tentara Israel, Omer Neutra.
Gedung Putih mengklaim Neutra tewas dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Saat itu, ia menjabat sebagai komandan tank.
Presiden terpilih AS Donald Trump juga angkat bicara dan mengancam akan mengambil tindakan tegas terhadap Hamas jika para sandera tidak dibebaskan sebelum pelantikannya pada 20 Januari.
“Akan ada konsekuensi besar yang harus dibayar,” kata Trump di media sosial.
Video tersebut muncul ketika perantara seperti Amerika Serikat, Mesir dan Qatar meluncurkan upaya untuk merundingkan gencatan senjata bagi Hamas dan Israel.
Menteri Luar Negeri Mesir mengatakan delegasi Hamas dan Fatah bertemu di Kairo pada hari Senin. Mereka berupaya mencapai kesepahaman bersama terkait pengelolaan Jalur Gaza oleh Otoritas Palestina (PA) pasca berakhirnya invasi Israel.
Netanyahu sebelumnya menolak Otoritas Palestina mengambil alih Gaza. Namun, AS ingin PA “direformasi” untuk mengambil tanggung jawab atas wilayah tersebut.
Upaya negosiasi kembali muncul setelah Israel dan Hizbullah menyetujui gencatan senjata pekan lalu.
Namun di tengah upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata, Israel terus menyerang Jabalia dan Abasan Al Kabira di Gaza.
(isa/rds/bac)