Berita Hamas Masih Terbuka Gencatan Senjata dengan Israel untuk Ramadan

by


Jakarta, Pahami.id

Ketua Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pihaknya masih terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Israel setelah mediator gagal mencapai gencatan senjata selama Ramadhan.

“Saya katakan dengan jelas bahwa pihak yang bertanggung jawab atas tidak tercapainya kesepakatan adalah pelaku pendudukan (Israel)… Namun, saya katakan bahwa kami terbuka untuk melanjutkan perundingan,” kata Haniyeh dalam pidatonya di televisi, dilansir AFPMinggu (10/3).

Pidato Haniyeh tersebut disiarkan saat berbagai negara Muslim seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mendeklarasikan puasa Ramadhan dimulai pada Senin, 11 Maret 2024.


Para mediator mendesak gencatan senjata dalam perang tersebut, yang telah memasuki bulan keenam, menjelang Ramadhan.

Namun Haniyeh, yang berada di pengasingan di Qatar, mengatakan Israel tidak ingin memenuhi ketentuan Hamas dalam perjanjian yang akan membuat sandera Israel ditukar dengan tahanan Palestina di Israel.

Dia menegaskan kembali bahwa Hamas menginginkan gencatan senjata yang langgeng, penarikan pasukan Israel dari Gaza dan kembalinya warga Gaza yang mengungsi ke rumah mereka serta peningkatan akses terhadap bantuan kemanusiaan yang terancam kelaparan.

Israel telah menolak seruan penarikan militernya dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk melanjutkan kampanye untuk menghancurkan Hamas, bahkan setelah gencatan senjata.

Pernyataan Israel pada Sabtu (9/3) menuding Hamas ingin ‘memperkuat posisinya sebagai pihak yang tidak tertarik dengan perjanjian tersebut dan berupaya membakar wilayah tersebut di bulan Ramadhan’.

Haniyeh menjelaskan bahwa dia telah menghubungi beberapa mediator ‘beberapa jam sebelum pidato’ namun tidak berhasil.

“Jika kami menerima posisi yang jelas dari para mediator mengenai pendudukan dengan komitmen mereka untuk mundur, menghentikan agresi dan memulangkan pengungsi, maka kami siap (untuk menyelesaikan perjanjian),” katanya.

Invasi militer Israel ke Jalur Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di selatan. Sebanyak 1.160 orang tewas akibat serangan Hamas, beberapa di antaranya adalah warga sipil.

Militan Hamas juga menyandera sekitar 250 orang, puluhan di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada November lalu. Israel meyakini masih ada 99 sandera yang masih hidup dan 31 orang tewas.

Kampanye militer Israel sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 31 ribu warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

(biaya)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);