Jakarta, Pahami.id —
kelompok milisi Hamas Palestina mendesak Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trumptekan Israel untuk menyetujui gencatan senjata.
Anggota biro politik Hamas Bassem Naim mengatakan kelompok milisi siap untuk mengakhiri gencatan senjata dengan Israel di Jalur Gaza.
Naim mengatakan kelompoknya siap menyetujui gencatan senjata dengan Israel asalkan usulan tersebut dihormati oleh kedua belah pihak.
Seiring dengan kesiapan tersebut, kata Naim, Hamas mendesak pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump untuk menekan Israel agar segera menyetujuinya juga.
“Kami menyerukan AS dan pemerintahan Trump untuk memberikan tekanan terhadap Israel,” kata Naim kepada AFP, Jumat (15/11).
Naim menjelaskan, Hamas selalu mendukung setiap usulan gencatan senjata yang disampaikan mediator jika isinya mengarah pada gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan dari Jalur Gaza.
Hamas juga mengatakan pihaknya mendukung usulan mengenai pertukaran sandera, serta masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Tuntutan ini selalu dilontarkan Hamas sejak kelompok milisi tersebut berperang melawan Israel di Jalur Gaza.
Klaim ini bertentangan dengan keinginan Israel yang ingin mempertahankan kehadirannya di Jalur Gaza.
Invasi Israel ke Gaza sejauh ini telah menewaskan lebih dari 43.700 warga Palestina. Mayoritas korban adalah anak-anak dan warga Palestina.
Human Rights Watch (HRW) pada Kamis (11/11) mengeluarkan laporan yang menunjukkan bukti dugaan kejahatan perang Israel di Jalur Gaza.
Laporan setebal 172 halaman itu antara lain mengungkap adanya pengungsian paksa dan pembersihan etnis yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
(blq/dna)