Jakarta, Pahami.id –
Hamas akan mengembalikan tubuh empat penduduk Israel yang menjadi tuan rumah upacara tertutup pada hari Rabu (26/2) malam. Sebaliknya, tentara Israel harus menyerahkan lebih dari 600 warga Palestina mereka tegang.
Dikutip dari AfpPertukaran sandera adalah yang terakhir dalam fase pertama gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari 2025. Sekarang, fase kedua senjata masih dinegosiasikan.
Menurut mediator AS, berbagai upaya terus dilakukan. Namun, perjanjian gencatan senjata ini kompleks dan gigih.
Hamas Armed Wing Group mengatakan menurut perjanjian itu, Brigade Ezzedine al-Qassam telah memutuskan untuk menyerahkan mayat empat sandera.
Kemudian, seorang pejabat Hamas memberi tahu Afp Sebaliknya, Israel akan membebaskan 625 warga Palestina yang merupakan tahanan. Dia juga mengatakan bahwa penyerahan mayat ditutup karena beberapa alasan.
“Kembalinya empat badan akan dilakukan tanpa kehadiran publik untuk memblokir alasan untuk memperlambat atau mencegahnya,” katanya.
Israel telah mengkonfirmasi bahwa pengajuan itu akan diadakan pada Rabu malam. “Sejalan dengan klaim Israel, perjanjian itu dicapai dengan mediator. Empat tebusan kami yang sudah meninggal akan dikembalikan malam ini, tanpa upacara Hamas,” kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Upacara pengajuan sebelumnya diadakan di tempat umum. Sandera telah diarak di atas panggung, diberi sertifikat dan tas hadiah, dan sering diminta untuk berbicara di depan banyak orang.
Pandangan itu memicu kemarahan di Israel yang berhenti dibebaskan oleh para tahanan minggu lalu.
Komite Palang Merah Internasional, yang memfasilitasi pertukaran, telah mendesak semua pihak untuk mengimplementasikannya dengan cara yang bermartabat dan pribadi.
(TSA/TSA)