Jakarta, Pahami.id –
Sekelompok milisi Hamas akan mengumpulkan klan Palestina Di Mesir untuk membahas masa depan Jalur Gaza.
Pejabat Hamas memberi tahu Afp Bahwa pertemuan itu akan menegosiasikan nasib Gaza setelah pelabuhan, termasuk pemerintah di Gaza Strip.
“[Mesir akan jadi tuan rumah] Dialog intra-Palestina tentang persatuan Palestina dan masa depan Gaza, termasuk pemerintah strip Gaza, “kata pejabat itu.
Pertemuan itu diadakan setelah persetujuan Hamas tentang proposal Presiden AS Donald Trump tentang rencana perdamaian di jalur Gaza.
Pada hari Jumat (3/10), Hamas setuju untuk melepaskan sandera sesuai dengan proposal Trump. Namun, mereka tidak membahas masalah senjata dan isolasi dari wilayah Palestina, yang juga diminta Trump dalam proposalnya.
Pada hari Senin (29/9), Trump mengusulkan proposal damai untuk Gaza, Palestina Path, yang berisi 20 poin. Intinya termasuk menghentikan serangan, sandera, penarikan pasukan Israel, untuk pembentukan pemerintahan sementara Gaza.
Proposal ini juga mencakup masalah menyediakan bantuan kemanusiaan besar untuk Gaza, membangun kembali area saku, dan meluncurkan senjata untuk Hamas.
Proposal Trump disambut oleh negara-negara Barat ke Muslim Arab. Israel juga dilaporkan menyetujui hal ini.
Setelah persetujuan Hamas, Trump segera mendesak Israel untuk berhenti menyerang Gaza sehingga tebusan dapat segera dibebaskan.
Sementara itu, Israel mengatakan dia sedang bersiap untuk menjalankan tahap pertama rencana Trump untuk membebaskan semua sandera. Namun, Negara Zionis juga mengkonfirmasi bahwa serangannya terhadap Gaza akan berlanjut.
Beberapa orang Gaza mengklaim bahwa serangan Israel masih diluncurkan hingga Sabtu. Berbagai rumah sakit masih menerima kematian dan cedera hingga hari ini.
Invasi Israel ke Gaza Strip telah menewaskan lebih dari 66.300 orang. Mayoritas anak -anak dan wanita.
(BLQ/TIS)
