Berita Guru Cabuli Puluhan Siswa SD di NTT Terancam Penjara 15 Tahun

by
Berita Guru Cabuli Puluhan Siswa SD di NTT Terancam Penjara 15 Tahun


Kupang, Pahami.id

Polisi Set Bekd (60) Guru Sekolah Dasar (SD) di Sabu Raijua, NTT sebagai tersangka dalam kasus ini gangguan melawan 24 murid.

Setelah dinobatkan sebagai tersangka, polisi segera menangkap Bekd. Dari ujian polisi, tersangka mengambil tindakan untuk mengganggu lusinan siswa sekolah dasar di lingkungan sekolah. Dia juga mengancam hukuman penjara maksimum 15 tahun.

Ini disajikan oleh Kepala Kepolisian Sabu Raijua Akbp Paul Naatonis Cnnindonesia.com, Jumat (5/30). Paul mengatakan Bekd didakwa dengan ancaman artikel berlapis.


“Dalam tindakannya, pelaku didakwa dengan Pasal 82 ayat (1) ayat (2) ayat (3) undang -undang RI No. 17 tahun 2016 tentang penentuan peraturan pemerintah dalam gugatan nomor 1 tahun 2016 tentang Amandemen Kedua untuk Hukum No.

Paul mengatakan untuk memberikan perlindungan kepada para korban, polisi regional Sabu Raijua juga mengoordinasikan bantuan Kantor Wanita dan Anak -anak Sabu Raijua.

“Selain itu, wilayah PPA NTT juga akan memberikan saksi psikologis untuk melakukan konseling psikologis kepada para korban para korban, yang akan digunakan sebagai pernyataan psikologis,” katanya.

Tersangka, Paul, mengatakan guru itu segera ditangkap oleh partainya setelah menentukan status setelah judul kasus.

Dia mengatakan para korban dalam kasus pelecehan seksual adalah 24 siswa di Sekolah Dasar Lobolaw VI Lobolaw, Distrik Hawu Tower, Sabu Raiua. Tersangka, kata Paul, adalah seorang guru rumah di sekolah.

“Lusinan Siswa Sekolah Dasar Segeri Lobolauw Sabu Sabu Raiua Nusa Tenggara menjadi korban pelecehan seksual di lingkungan sekolah,” kata Paul.

Dia mengatakan tekad Bekd sebagai tersangka telah dilakukan sejak Selasa (5/27) setelah penyelidik dari Unit Investigasi Kejahatan Kepolisian SAYJUA mengadakan kasus. Dan pada hari Rabu (5/28) Bekd segera ditangkap.

“Penentuan tersangka (terhadap bekd) pada tanggal 27, penahanan -28 [Mei]“Kata Paul.

Tampilkan video porno

Cara mendapatkan sedikit gangguan pada lusinan siswa sekolah dasar, kata Paul, menunjukkan video porno dari ponselnya.

Kemudian tersangka adalah pelukan, meremas payudara, dan memegang alat kelamin korban setelah menampilkan video porno

Dia mengatakan kasus -kasus pelecehan seksual berkurang setelah laporan dari salah satu orang tua korban ke kantor polisi Sabu Raijua pada hari Rabu (5/14). Laporan ini terdaftar dengan LP/B/36/V/2025/SPKT/Kebijakan Kebijakan/Kebijakan/Kebijakan POLDA

Dari laporan itu, penyelidik polisi Sabu Raijua kemudian melakukan penyelidikan dengan meminta informasi dari 10 dari 24 siswa dan tiga guru dan jurnalis. Proses penjelasan selesai pada 19 Mei 2025.

“Pada 19 Mei 2025, para penyelidik melakukan wawancara dengan 10 anak dari korban dari 24 korban. Selain itu, para penyelidik juga memeriksa 3 guru dan orang yang dilaporkan sebagai saksi,” kata Paul.

Paul mengatakan polisi regional Sabu Raijua dikoordinasikan dengan Direktorat Polisi Distrik NTT dari Tim Investigasi Kriminal terkait dengan ekstraksi HP yang digunakan oleh tersangka untuk menunjukkan video porno kepada siswa.

.

(Eli/Kid)