Berita Gunungan Sampah di Tangsel Berbelatung-Bikin Macet, Pemkot Buka Suara

by
Berita Gunungan Sampah di Tangsel Berbelatung-Bikin Macet, Pemkot Buka Suara


Jakarta, Pahami.id

Beberapa warga masih mengeluhkan penanganannya sampah di beberapa titik di Kota Tanggerang Selatan yang dibiarkan menumpuk dan tidak pernah diangkut.

Tumpukan sampah banyak terlihat di sepanjang jalan sekitar kawasan Ciputat. Tumpukan sampah hanya ditutup terpal bahkan mengarah ke jalan raya.

“Jadi, sudah hampir satu bulan tidak ada solusi soal ini. Katanya malam ini katanya mau dibuang. Tengahnya dibuang, tadi malam,” kata seorang warga bernama Rizal (32) seperti dikutip dari detik.comSabtu (27/12).


Warga lainnya, Wawan (51), yang ditemukan di lokasi mengatakan, tumpukan sampah tersebut menimbulkan bau tak sedap. Bau tak sedap semakin parah saat hujan.

Menurut Wawan, pada waktu-waktu tertentu, sampah bahkan bisa menyebarkan ulat bulu ke jalan.

“Pagi belatungnya ke bawah. Iya (belatung) ke bawah,” kata Wawan.

Secara terpisah, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie meminta maaf atas kejadian tersebut. Benyamin mengaku memahami betul keresahan warga terkait penanganan sampah yang masih belum maksimal.

Kata dia, pengendalian sampah dengan terpal hanya bersifat sementara. Meski demikian, dia memastikan pengangkutan sudah dilakukan meski prosesnya dilakukan bertahap.

“Saya tegaskan, penutupan dengan terpal dan semprotan anti bau hanya bersifat sementara untuk mengurangi bau dan dampak terhadap lingkungan. Dalam jangka pendek, sampah di lokasi ini kini diangkut secara bertahap,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kota Tangsel Tubagus Asep Nurdin mengatakan, pengangkutan sampah saat ini masih fokus pada hal-hal penting.

Upaya ini dilakukan agar situasi di kota tetap terkendali dan aktivitas masyarakat tidak terganggu.

“Kami fokus pada poin-poin penting agar situasi di kota dapat kembali terkendali dan aktivitas masyarakat tidak terganggu,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (27/12).

“Pengangkutan ini tidak dilakukan secara sporadis. Kami menyelenggarakannya secara bertahap dan terukur, sekaligus dibarengi dengan pengendalian bau dan sanitasi sehingga dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dapat diminimalisir,” lanjutnya.

(Kamis/Senin)