Jakarta, Pahami.id –
Gunung Lewotobi Man Di distrik Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nttmencatat letusan 11 kali pada hari Sabtu (1/3).
Dikutip dari Di antaraBerdasarkan informasi dari Pusat Mitigasi Bencana Vulkanologi dan Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM, letusan itu terjadi dari Sabtu pagi hingga malam.
Letusan itu direkam pada 02.42 Wita, 05.30 Waktu Indonesia Barat, 08.12 Wita, 10.04 Wita, 12.13 Wita, 13.41 Wita, pada 15.54 Wita, pada 16.04 Wita, 16.18 Wita, pada 16.39 Wita, dan pada 16.39 Wita.
Enam letusan dilaporkan bahwa kolom Abu tidak dapat dipercaya, letusan pada 10,04 Wita, 12,13 Wita, pada 13,41 Wita, pada 16,04 Wita, pada 16:18 Wita, dan pada 16,39 Wita.
Sementara itu, lima kali ketinggian kolom arloji adalah dari 300 meter hingga 2.000 meter di atas puncak.
Saat ini, pria Gunung Lewotobi dalam status siaga atau tahap III. Komunitas dan pengunjung disarankan untuk tidak melakukan kegiatan apa pun dalam jarak 5 km dari pusat erupsi dan barat laut laut selama 6 km.
Publik juga disarankan untuk tenang dan mengikuti instruksi pemerintah daerah dan tidak percaya pada masalah yang tidak jelas.
Orang -orang di sekitar Gunung Lewotobi diminta untuk menyadari potensi banjir hujan di sungai -sungai tinggi di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi intensitas tinggi, terutama desa -desa Dulipali, Gurun, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Orang -orang yang terkena hujan abu -abu Gunung Lewotobi juga diminta memakai topeng atau penutup hidung untuk mencegah bahaya abu vulkanik dalam sistem pernapasan.
(TSA/antara)