Berita Gunung Lewotobi Erupsi, Sembur Abu 4 Km dan Dentuman Keras

by


Kupang, Pahami.id

Gunung Lewotobi jantan Di East Flores Regency, NTT, meletus pada hari Minggu (4/27) malam. Letusan terjadi pada 21,15 WITA dengan pecahnya abu vulkanik mencapai 4 kilometer di atas puncak dan disertai dengan ledakan besar.

Ketua pos pengamatan vulkanik Herman Yosef mengkonfirmasi letusan itu dalam laporan tertulis yang dikeluarkan oleh pos pengamatan api gunung berapi (PPGA).

“Ada letusan pria G. Lewotobi, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 27 April 2025 pada 21,15 Wita dengan ketinggian kolom Abu yang diamati ± 4.000 m di atas puncak yang diterima (± 5.584 m di atas permukaan laut),” kata Herman Yosef dalam sebuah laporan tertulis yang diterima (± 5.584 m di atas permukaan laut), “Herman Yosef dalam sebuah laporan tertulis yang diterima yang diterima (± 5.584 m di atas),” Herman Yosef dalam sebuah laporan tertulis yang diterima tertulis yang diterima (± 584 m), “Herman Yosef) Cnnindonesia.com.


Dia mengatakan ketika letusan kolom Abu diamati abu -abu dengan intensitas tebal yang condong ke utara dan timur laut.

“Letusan itu dicatat dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan ± 1 menit 4 detik,” kata Herman dalam sebuah laporan yang dirilis pada 21,22 Wita.

Herman menyebut letusan pria Gunung Lewotobi yang terjadi pada Minggu malam, juga disertai dengan ledakan yang keras

“Sebuah letusan disertai dengan booming keras,” jelas Herman, dilaporkan oleh seorang pria PPGA Lewotobi di Kampung Pulolera, distrik Wulanggitang.

Pria Gunung Lewotobi yang berlokasi di Kampung Nurabelen, distrik Ileebura pada ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut saat ini berada atau tahap III.

Status siap PPGA telah mengeluarkan proposal bagi orang -orang untuk pindah dalam radius enam -kilometer dari Pusat Erupsi Pria Gunung Lewotobi.

“Orang -orang di sekitar pria G. Lewotobi dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan apa pun dalam radius 6 km dari pusat letusan pria G. Lewotobi,” kata Herman.

Dia meminta publik untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi pemerintah daerah dan tidak percaya pada masalah yang tidak jelas.

“Orang -orang di sekitar pria G. Lewotobi menyadari potensi banjir hujan di sungai -tinggi -tinggi di puncak G. Lewotobi jika intensitas tinggi, terutama Dulipali, Gurun, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawakote,” jelas Herman.

PPGA juga menarik bagi orang -orang yang terkena dampak hujan abu karena letusan untuk selalu menggunakan topeng atau penutup hidung dan mulut untuk mencegah bahaya abu Viscilia dalam sistem pernapasan.

PPGA juga meminta pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan pejabat pria PPGA Lewotobi di Kampung Pululera, Distrik Wulanggitang atau ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi Becana (PVMBG), Badan Geologi di Bandung.

Sementara itu berdasarkan informasi yang dikumpulkan Cnnindonesia.comSuara ledakan ketika letusan terjadi sampai kota kota. Demikian pula, abu vulkanik disebabkan oleh letusan yang tersebar ke kota Larartuka sekitar 90 km dari lokasi Gunung Lewotobi.

Tetapi sejauh ini Flores BPBD Timur belum membuat pernyataan resmi tentang dampak letusan putra Gunung Lewotobi yang terjadi pada hari Minggu (37/4) malam ini.

(Eli/fea)