Berita Guntur Bantah Kabar Bung Karno Punya Berton-ton Emas di Bank Swiss

by


Jakarta, Pahami.id

Putra sulung Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno, Guntur Sukarnoputra membantah laporan bahwa ayahnya memiliki banyak emas yang disimpan di bank Swiss.

Bantahan tersebut dilontarkan Guntur saat menjawab pertanyaan moderator pada peluncuran bukunya yang bertajuk ‘Sangsaka melilit perut Megawati‘ di Jakarta, Minggu (3/11).


“Bohong,” kata Guntur menjawab pertanyaan pada sesi tanya jawab di acara peluncuran buku tersebut.

Ia kembali membantah saat ditanya apakah Bung Karno memiliki berlian terbesar di dunia bernama Intan Kartika.

“Itu tipuan juga. Salah semua,” kata pria yang akrab disapa Mas Tok itu.

Guntur meminta agar ayahnya tidak dianggap presiden kaya. Katanya, Sukarno tidak mungkin menyimpan berton-ton emas di Swiss.

“Sekarang mereka bilang bank itu punya banyak emas. Coba bayangkan, kalau banyak emas yang disimpan di bank di Swiss yang saya sendiri pernah kunjungi, maka brankas di Swiss tidak akan mampu menampung emas sebanyak itu. Jadi menurut saya ini semua bohong, kata Guntur.

Dalam kesempatan itu, Guntur juga meluruskan kesalahpahaman mengenai Istana Batu Tulis di Bogor. Ia menegaskan, lokasi tersebut adalah rumah, bukan istana.

Ia mengatakan bahwa Sukarno tidak punya rumah hingga ia meninggal. Melihat situasi tersebut, Sultan Hamengkubowono IX berinisiatif membantu.

Nah, atas prakarsa banyak Tuan Hamengkubuwono IX, beliau mempunyai ide untuk mengumpulkan para konglomerat Indonesia untuk membantu pembangunan rumah Bung Karno, dan rumah tersebut kini telah selesai dibangun dan konon rumah tersebut dikenal dengan nama Batu Tulis. rumah,” kata Guntur.

Katanya rumah itu diberi nama Hing Puri Bima Sakti. Atas dasar itu, ia kembali menegaskan kesalahpahaman yang menyebut lokasi Istana Batu Tulis.

Namun sayang, masyarakat awam kita, khususnya para pengamat sosial politik, menganggap rumah Batutulis sebagai istana. Istana yang merupakan bagian dari Kementerian Sekretaris Negara, kata Guntur.

“Meski tidak sama sekali. Bukan (Istana). Ruham Batu Tulis,” ujarnya lagi.

Buku terbaru yang diluncurkan Guntur berjudul ‘Sangsaka Terbungkus Perut Megawati: Kemanusiaan, Sejarah dan Nasionalisme Internasionalisme‘.

Buku tersebut diluncurkan bersamaan dengan ulang tahun Guntur yang ke-80. Dijelaskannya, buku tersebut menceritakan peristiwa tahun 1967, saat Sukarno tak lagi menjabat sebagai Presiden RI.

Selain buku yang baru diluncurkan, Guntur juga telah menulis beberapa buku sebelumnya. Beberapa di antaranya adalah ‘SayaIntelijen dan Diplomasi Dulu dan Sekarang‘ (2022), dan Bung Karno, ayahku, sahabatku, guruku (1978).

(yoa/anak-anak)