Jakarta, Pahami.id —
Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Kepolisian Nasional berharap pemerintah Filipina menyerahkan pelarian utama Badan Narkotika Nasional (BNN), Fernando Tremendo Chimenea alias Gregor Johann Haas, bersama Alice Guo yang ditahan di Indonesia.
Alice Guo merupakan mantan Wali Kota Filipina yang menjadi buronan dan ditangkap di Tangerang. Dia diduga memiliki hubungan dengan geng kriminal Tiongkok.
Kepala Divisi Menengah Polri Irjen Krishna Murti, Rabu (4/9), menyatakan hingga saat ini polisi masih berupaya memulangkan Gregor Johann Haas ke Indonesia.
Filipina juga diharapkan mengirimkan pelarian utama BNN atas nama Gregor Haas yang upaya pertukarannya masih dirundingkan, kata Khrisna.
Kabar penangkapan Gregor Johann Haas di Filipina sebelumnya diungkap polisi pada 15 Mei 2024. Saat itu, Krishna menyebut buronan BNN merupakan warga Australia yang pernah terlibat penyelundupan narkoba ke Asia.
Gregor Johann Haas juga tinggal di Gili Terawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kemudian, pada 16 Mei 2024, Kepala Komunikasi dan Protokol BNN Brigjen Sulistyo Pudjo menjelaskan, Johan terlibat kasus penyelundupan sabu ke Indonesia pada Desember 2023. Penyidik mengetahui keterlibatan Johan dari perkembangan beberapa jaringan sabu di Indonesia.
“Kasusnya terjadi pada 5 Desember 2023 dan berdasarkan barang bukti sabu. Jadi ada beberapa jaringan yang sudah kita tangkap tapi tidak bisa kita ungkap lagi,” kata Pudjo.
BNN masih menyelidiki seberapa sering bandar narkoba menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Sebab, perbuatan Johan melibatkan jaringan di tempat lain seperti di negara penangkapannya yakni Filipina.
BNN pun berharap tindak pidana Johan bisa dituntut di Indonesia. Mereka masih berkoordinasi dengan kepolisian Filipina.
“Yang terlibat saat ini masih ditahan di sana dan akan segera kami pertimbangkan perbuatannya dan mengungkap jaringannya di Indonesia dan di tempat lain,” kata Pudjo.
Komisaris Imigrasi Filipina Norman Tansingco, dalam berita Pers Terkait pada 17 Mei 2024, disebutkan Indonesia memburu Haas karena terlibat pengiriman ubin lantai berisi lebih dari 5 kg sabu.
“Obat-obatan tersebut disita oleh pihak berwenang Indonesia yang kemudian berdasarkan kesaksian kurir narkoba yang ditangkap bahwa paket tersebut dikirim oleh Haas dari Guadalajara, Meksiko,” kata Tansingco seperti dikutip. AP.
Tansingco menggambarkan Haas sebagai “buronan besar karena dia dicurigai sebagai anggota kartel Sinaloa, sebuah sindikat kejahatan internasional yang berkantor pusat di Culiacan, Sinaloa, Meksiko yang mengkhususkan diri dalam perdagangan narkoba dan kegiatan pencucian uang.”
Kartel Sinaloa terkenal di Meksiko. Pemerintah Amerika menyebut kartel tersebut sebagai pengedar narkotika terbesar di dunia. Kartel Sinaloa didirikan oleh Joaquain ‘El Chapo’ Guzman pada akhir tahun 1980an.
(tfq/tsa)