Jakarta, Pahami.id —
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengklaim bahwa ibu merupakan kelompok yang paling mendukung pelaksanaan program makanan bergizi gratis.
Gibran menuturkan, para ibu-ibu sangat antusias saat menjalankan simulasi program makanan bergizi gratis di beberapa sekolah.
“Respon yang diberikan sangat luar biasa dan paling mendukung mendukung Program ini untuk perempuan, orang tuanya, ibu-ibunya, kata Gibran dalam pembukaan Musyawarah Umum Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) 2024 di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (13/12).
Di sisi lain, Gibran mengklaim program makan bergizi gratis mampu meningkatkan perputaran uang di desa secara signifikan.
Gibran mengaku mengetahui hal tersebut berdasarkan instruksi Prabowo saat memaparkan daftar isi anggaran pelaksanaan program makan gratis bergizi.
Katanya, makanan bergizi gratis ini sangat strategis, karena meningkatkan perputaran uang hingga Rp 8 miliar per desa per tahun. Jadi luar biasa, katanya.
Tak hanya itu, Gibran kemudian mengaku dihujani pertanyaan masyarakat terkait waktu pelaksanaan pangan bergizi gratis bahkan sebelum diresmikan.
“Kapan dapat makan siang gratis? (walaupun) belum ditetapkan. Tapi tahun depan insya Allah bisa terwujud,” ujarnya.
Makanan bergizi gratis menjadi salah satu program utama yang diusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming saat kampanye Pilpres 2024. Program ini menyasar siswa sekolah.
Harga makanan bergizi gratis ini mencapai Rp 15 ribu per porsi. Namun setelah beberapa kali mencoba, Presiden Prabowo mematok harga makanan bergizi gratis sebesar Rp 10 ribu per porsi.
Di sisi lain, Jenderal PDIP Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Prabowo Subianto mengubah anggaran makanan bergizi gratis menjadi hanya Rp10 ribu per porsi.
“Saya kira, inget ya, saya juga seorang juru masak. Orang tua saya berasal dari Sumatera, Bengkulu. Tradisinya, putri pertama harus pandai memasak,” kata Megawati saat peluncuran dan diskusi buku ‘Pemilihan Presiden 2024. pertimbangan hukum, etika dan psikologis di hotel Four Season, Jakarta, Kamis (12/12).
“Hai Mas Bowo (Prabowo). Kalau dengar tolong suruh saya menghitungnya lagi,” imbuhnya.
Presiden ke-5 RI ini menegaskan, kritik terhadap anggaran makan siang gratis merupakan koreksi agar program yang dibuat Presiden Prabowo lebih realistis.
“Jadi ya, seperti itu, Maaf Iya Mas (Prabowo), saya ada kritiknya. Yah, aku benar. Sudah kubilang hitung, Rp 10 ribu mengerti atau tidak, yo? Kata ibu saja Nah, apa?kebanyakan tempe. Ya, itu benar. Aku bisa memasak,” katanya.
(mab/fra)