Berita Geger Satria Kumbara, Ini Kisah Tentara Bayaran Inggris Gurkha di RI

by
Berita Geger Satria Kumbara, Ini Kisah Tentara Bayaran Inggris Gurkha di RI


Jakarta, Pahami.id

Tentara Pedagang melekat lagi setelah itu Satria Arta Kumbara Dalam perhatian publik.

Setelah menjadi tentara bayaran Rusia dalam perang di Navy Marine Ukrain Desertir, Angkatan Laut diminta untuk kembali ke negara itu.


Ternyata tentara bayaran itu bukan cerita kemarin sore. Tapi sudah ada selama ratusan tahun.

Bahkan, beberapa tentara bayaran digunakan oleh Inggris saat berperang melawan pejuang di Indonesia, pasukan Gurkha.

Disebutkan dari situs Perpustakaan Anri, Angkatan Darat Gurkha dikenal berani, sangat mampu, dan setia.

Tiga kata ini mungkin dapat secara akurat menentukan apa tim Gurkha, tim legendaris di tentara Inggris yang hebat.

Mereka memiliki moto ”Kushar Hunnu Bhanda Marnu Ramro“Yang berarti” lebih baik mati daripada menjadi pengecut “.

Nama Gurkha diambil dari rakyat Gurkha, pasukan Dataran Tinggi Nepal, dihormati oleh teman dan lawan di berbagai bidang.

Di luar pencapaiannya yang terkenal, Angkatan Darat Gurkha memiliki posisi yang unik. Tumbuh sebagai penggilingan rakyat yang dibentuk untuk tujuan pertahanan, tentara kemudian menjadi bagian dari Tentara Dunia Besar: Tentara Inggris.

Tim telah direkrut oleh Inggris sejak 1814. Mereka awalnya ditugaskan untuk melawan perdagangan timur Inggris (Perusahaan India Timur).

Setelah Thera, Inggris terus menggunakan Angkatan Darat, termasuk selama Inggris di Indonesia pada tahun 1945 sebagai tentara Inggris yang berupaya merampas tentara Jepang yang kehilangan perang.

Juga ketika perang 10 November berlangsung di Surabaya. Selain itu, dalam konfrontasi Dwikora, tentara Indonesia bersatu kembali dengan tentara Gurkha yang dikerahkan oleh tentara Inggris di Kalimantan pada tahun 1963. Dari kedua pertempuran, pejuang Indonesia berhasil

Bahkan di sekitar Cirjang, jalan antara Bandung dan Cianjur, Gurkha ditangkap oleh penduduk karena tindakan merebut orang -orang pada tahun 1946.

(IMF/BAC)