Jakarta, Pahami.id —
Seorang pejabat senior di Gedung Putih atau Kantor Presiden Amerika Serikat (AS) mengaku khawatir dengan perkembangan rudal balistik jarak jauh Pakistan.
Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, Jon Finer mengatakan, perkembangan ini juga bisa mengancam Negeri Paman Sam.
“Pakistan telah mengupayakan teknologi rudal yang semakin canggih, mulai dari sistem rudal balistik jarak jauh hingga peralatan pendukung, yang akan memungkinkan pengujian kekuatan roket yang lebih besar,” kata Finer dalam sebuah pernyataan. Dana Abadi Carnegie untuk Perdamaian Internasionalseperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/1).
Jika tren ini terus berlanjut, Finer mengatakan, “Pakistan akan memiliki kemampuan untuk menyerang sasaran di luar Asia Selatan, termasuk Amerika Serikat.”
Namun, dia tidak yakin Pakistan akan menjadi ‘musuh’ Amerika Serikat. Saat ini, kata dia, jumlah negara yang memiliki kemampuan rudal nuklir yang mampu menjangkau wilayah AS sangat sedikit dan cenderung menjadi ‘musuh’ seperti Rusia, Korea Utara, dan China.
“Jadi, sejujurnya, sulit bagi kami untuk melihat tindakan Pakistan selain sebagai ancaman terhadap Amerika Serikat,” kata Finer.
Pernyataannya disampaikan sehari setelah AS mengumumkan babak baru sanksi terkait program pengembangan rudal balistik Pakistan, termasuk untuk pertama kalinya terhadap badan pertahanan pemerintah yang mengawasi program tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri Pakistan menjawab bahwa pernyataan pejabat senior Gedung Putih tersebut tidak berdasar dan tidak rasional.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan persepsi terhadap dugaan ancaman tersebut “disayangkan”.
“Tuduhan ini tidak berdasar, tidak memiliki dasar pemikiran dan sejarah,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Pakistan.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan kemampuan pertahanan strategis negaranya semata-mata untuk mempertahankan kedaulatan dan menjaga stabilitas regional. Jadi, lanjutnya, tidak bisa dianggap sebagai ancaman bagi negara lain.
Mereka juga menekankan sejarah panjang kerja sama Pakistan dengan AS, khususnya dalam upaya kontra-terorisme, dan menegaskan kembali komitmen Pakistan untuk terlibat secara konstruktif dalam semua masalah, termasuk keamanan dan stabilitas regional.
(Reuters/anak)