Jakarta, Pahami.id –
Kelompok bersenjata menculik 303 siswa dan guru dari sebuah sekolah Katolik di Negara Bagian Niger, NigeriaSt Mary, minggu lalu.
Ketua Asosiasi Gereja Kristen dan Katolik Nigeria (CAN) Bulus Yohana melaporkan, dari total tersebut, 50 anak berhasil melarikan diri dan berkumpul kembali dengan keluarganya.
Yohana mengatakan, anak-anak bebas pada hari Jumat dan Sabtu. Para orang tua kemudian bergegas ke sekolah setelah mendengar beberapa anak bebas.
Salah satu orang tua yang putranya diculik, Amose Ibrahim, pergi ke St Mary’s untuk memeriksa apakah ada di antara ketiga anaknya yang melarikan diri dan lolos dari penculikan.
“Mereka tidak termasuk anak-anak yang melarikan diri,” kata Ibrahim kepada Reuters. Beliau mempunyai tiga orang anak, yang bungsu berumur enam tahun.
“Banyak orang tua dan kerabat yang berkeliaran di sekitar sekolah,” kata Ibrahim Reuters.
Sisanya 253 orang masih diculik. Mereka adalah anak-anak, 12 staf dan beberapa guru. Penculikan juga mengkhawatirkan pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Leo XIV. Pada misa di Lapangan Santo Petrus di Roma, ia menyerukan pembebasan anak-anak.
“Saya membuat pengakuan setiap hari atas pembebasan sandera,” kata Paus Leo.
Menanggapi penculikan ini, Presiden Nigeria Bola Tinubu memerintahkan penambahan 30.000 petugas polisi pada hari Minggu. Ia juga meminta polisi yang bertugas di layanan VIP untuk fokus pada tugas ini, terutama di daerah terpencil dan penyerangan.
Kelompok bersenjata seringkali melakukan penculikan demi keuntungan finansial atau sebagai cara untuk menguasai wilayah tertentu. Penculikan terbaru ini telah memaksa banyak sekolah di Niger tutup. Pemerintah juga memerintahkan penutupan 47 universitas di wilayah utara.
(ISA/RDS)

