Berita Filipina Buka Suara usai Dikaitkan dengan Pelaku Penembakan Sydney

by
Berita Filipina Buka Suara usai Dikaitkan dengan Pelaku Penembakan Sydney


Jakarta, Pahami.id

Istana Kepresidenan Filipina ikut angkat bicara mengenai kedua pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia yang pernah berkunjung ke negara Asia Tenggara ini sebelum melancarkan aksinya.

Kedua pelaku adalah ayah dan anak bernama Sajid Akram, satu lagi Naveed Akram. Mereka sempat berangkat ke Filipina pada 1-25 November 2025.


Berbagai media memberitakan, keduanya telah melakukan perjalanan ke Filipina untuk mengikuti pelatihan kelompok teroris.

“Tentu saja, Presiden dengan tegas menolak pernyataan umum dan gambaran menyesatkan tentang Filipina sebagai pusat pelatihan ISIS,” kata petugas pers Istana Kepresidenan, Claire Castro, seperti dikutip. pembuat rapRabu (17/12).

Penasihat Keamanan Nasional Filipina Eduardo Ano juga mengatakan tidak ada laporan resmi atau konfirmasi bahwa kedua pria tersebut telah mengikuti pelatihan militer dalam bentuk apa pun selama berada di negara tersebut.

“Kunjungan itu saja tidak mendukung klaim pelatihan teroris, dan lamanya mereka tinggal di sana tidak memungkinkan dilakukannya pelatihan yang bermakna atau terstruktur,” kata Nao.

Kantor Imigrasi Filipina sebelumnya mengatakan Sajid dan Naveed pergi ke Manila dan kemudian ke Davao saat berada di negara tersebut.

Davao adalah kota metropolitan di Mindanao. Kelompok militan Islam dilaporkan beroperasi di daerah miskin di Mindanao tengah dan barat daya.

Pihak berwenang Filipina mengatakan pemerintah telah secara signifikan melemahkan sel-sel kelompok teroris di Mindanao sejak pengepungan Marawi pada tahun 2017.

Kelompok ini telah terpecah, kehilangan pemimpin, dan mengalami penurunan kemampuan operasional.

Pekan lalu, Sajid dan Naveed menembaki kerumunan orang saat perayaan Hanukkah Yahudi di Pantai Bondi.

Akibat kejadian tersebut, 15 orang tewas termasuk Sajid Akram dan puluhan orang luka-luka.

(isa/rds)