Bandung, Pahami.id –
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa lokasi gunung batubara C, desa Cipanas, distrik Dukupuntang, distrik Memberi tahuadalah zona melemahnya pergerakan dataran tinggi.
“Penggalian C Mount Horse memiliki beberapa kemungkinan peristiwa pergerakan tanah lebih besar dari 50 persen dari populasi,” kata Kepala Badan Geologi M. Wafid dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (5/30).
Dengan cara itu, di daerah ini, daerah tersebut sering dialami dalam pergerakan tanah, baik lama maupun baru. Ini diperburuk oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan kemungkinan aktivitas seismik di seluruh wilayah.
“Pergerakan tanah lama dan pergerakan tanah baru di lokasi ini masih aktif karena faktor curah hujan yang tinggi dan gempa bumi,” kata Wafid.
Dia menambahkan bahwa umumnya lereng di area tambang kuda gunung cukup berisiko, yang merupakan lereng curam dan adanya lereng buatan yang terbentuk dari bahan tiang.
Seperti yang Anda ketahui, sejauh ini, 14 orang telah terbunuh dalam tanah longsor di Cineral C di Gunung Horse, Desa Cipanas, Distrik Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
“Sampai saat ini, 14 korban telah ditemukan tewas, dan ada sekitar 8 orang lain yang belum ditemukan. Pencarian akan berlanjut besok,” kata Sekretaris Regional Jawa Barat Herman Suryatman, di tempat kejadian seperti dikutip oleh Detik.
Status tanggap darurat bencana telah ditentukan secara resmi dan dirujuk ke Badan Manajemen Bencana Nasional (BNPB). Ini diberikan besarnya dampak pada kehidupan dan pencarian komunitas di sekitarnya.
Selain cedera, empat lainnya menderita cedera ringan dan menjalani perawatan jalan di fasilitas kesehatan.
Di tempat yang terpisah, Menteri Lingkungan Hanif Faisol Nurofiq mengatakan dia akan mengunjungi lokasi Gunung C Mining C Mount Horse, Cipanas Village, Distrik Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, tanah longsor dan kehidupan yang diklaim.
“Aku pergi ke sana, ya aku akan pergi ke sana,” kata Hanif setelah meninjau Mangga Makassar TPA, Sulawesi Selatan pada hari Jumat.
Sementara itu, kata Hanif, masih mempelajari dampak lingkungan dari kegiatan penambangan C, menyebabkan tanah longsor.
“Aku belum mendapatkan ini, kita akan belajar nanti,” katanya.
(CSR/MIR/KID)