Jakarta, Pahami.id —
Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan menuduh negara-negara Barat mendukungnya Israel menyerang Libanon dan “menyebarkan perang” ke seluruh wilayah.
“Israel kini mengalihkan perhatiannya ke Lebanon dan kami melihat kekuatan Barat di balik layar menepuk punggung Israel dan bahkan mendukung mereka,” kata Erdogan seperti dikutip Zaman IsraelRabu (26/6).
Ia juga menilai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperluas cakupan perang ke wilayah tersebut.
“Rencana Netanyahu untuk menyebarkan perang ke wilayah tersebut akan menimbulkan bencana besar,” kata Erdogan.
Pernyataan Erdogan disampaikan menyusul meningkatnya ketegangan antara kelompok milisi Hizbullah dan Israel dalam beberapa waktu terakhir.
Milisi Hizbullah dikabarkan berhasil mengalahkan tentara Israel hingga Netanyahu resmi membubarkan kabinet perang pada Senin (17/6).
Langkah ini dikatakan bertujuan untuk melawan tekanan dari politisi sayap kanan yang menginginkan suara lebih besar dalam pengambilan keputusan.
Pembubaran ini juga terjadi di tengah serangan yang dilakukan milisi Hizbullah di beberapa wilayah utara Israel.
Melihat hal tersebut, Amerika Serikat sebagai sekutu dekat Israel pun mendorong perdamaian di Jalur Gaza dan perbatasan Negara Zionis. Washington melakukan ini untuk menghindari eskalasi perang dalam skala yang lebih luas.
Namun, Netanyahu mengatakan dia akan mengerahkan pasukan dari Rafah ke perbatasan utara Israel dan Lebanon selatan.
“Setelah fase intens berakhir, kami akan memindahkan sejumlah pasukan ke utara. Kami akan melakukan itu, terutama untuk tujuan pertahanan dan memulangkan penduduk (pengungsi),” kata Netanyahu seperti dikutip AFP.
Netanyahu juga mengatakan bahwa perang di Jalur Gaza akan terus berlanjut meskipun ada perjanjian gencatan senjata.
“Tujuan kami adalah memulangkan para sandera dan menggulingkan rezim Hamas di Gaza,” kata Netanyahu, seperti dikutip Al Jazeera.
Sebagai negara yang gencar mengkritik pemerintahan Netanyahu, Turki juga disebut terus memperjuangkan kemerdekaan bagi rakyat Palestina. Bahkan, Erdogan pernah berencana menghentikan berbagai kerja sama perdagangan antara negaranya dengan Negara Zionis.
(val/dna)