Berita Eks Pejabat Pemkot Surabaya Jadi Tersangka Gratifikasi Rp3,6 Miliar

by
Berita Eks Pejabat Pemkot Surabaya Jadi Tersangka Gratifikasi Rp3,6 Miliar


Surabaya, Pahami.id

Mantan Kepala Divisi Jalan dan Jembatan (Kabid) di Departemen Pekerjaan Umum dan Kontribusi Kota SurabayaSiswo Pramono (GSP), dinamai tersangka dalam kasus kepuasan senilai RP3,6 miliar.

Kantor Kejaksaan Jawa Timur (Java Timur) Bernama Berilan sebagai tersangka diduga diterima ketika ia menjadi petugas manufaktur komitmen (PPK) selama periode 2016-2022. Dia saat ini berada di Pusat Penahanan Kelas Surabaya.

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Pengacara Java Timur Saiful Bahri Siregar mengatakan ziarah itu disebut tersangka setelah partainya memeriksa 32 saksi. Investigasi Discovery, Panjar menerima RP3,6 miliar dari beberapa mitra yang ditunjuk untuk mengerjakan proyek tersebut.

“Kepala GSP dari Divisi Jalan dan Jembatan di Binam Price dan Kantor Pekerjaan Umum Kota Surabaya dan juga sebagai PPK telah menerima RP3,6 miliar dibandingkan dengan alokasi dan bertentangan dengan tugas dan otoritas dari 2016 hingga 2022,” kata Saiful pada Selasa (3/6) malam.


Dengan menyapa, uang kepuasan ini masuk ke akun pribadi. Dan untuk menghilangkan jejak pelaku untuk membeli setoran ke investasi lain.

Ini bertentangan dengan mandat yang sedang dilakukan oleh taman. Tersangka seharusnya berfungsi sebagai pegawai negeri sipil ketika menerima uang selambat -lambatnya 30 dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Keputusan untuk mengaburkan jejak RP3,6 miliar pada deposito dan investasi harus menerima konsekuensinya. Artinya, dia tidak hanya didakwa dengan artikel kepuasan, tetapi juga sebagai tersangka dalam pencucian uang.

Ini didakwa dengan Pasal 12B Pasal 12C Pasal 11 Hukum Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan kejahatan korupsi sebagaimana diubah oleh hukum nomor 20 anak perusahaan 2001 Pasal 3 Pasal 4 dari hukum nomor 8 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan pencucian uang (TPPU).

“Meskipun tidak ada kerugian negara dalam kasus ini, GSP masih menerima banyak kepuasan,” katanya.

Tampaknya telah berhenti sebagai petugas sejak awal 2024. Dia berhenti bukan karena usia pensiun, tetapi dengan sengaja menyerahkan pensiun dini.

(FRD/UGO)