Jakarta, Pahami.id –
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyentuh konflik di berbagai belahan dunia, termasuk di GazaPalestina.
Gibran meminta para pemimpin dunia untuk tidak menganggap normal penderitaan manusia yang sebenarnya bisa dicegah.
Pada sesi kedua KTT G20 yang dihadiri puluhan pemimpin negara, Gibran mengatakan bencana yang terjadi saat ini bukan hanya bencana alam, tapi juga ulah manusia.
“Kami melihat hal ini terjadi di Gaza, Ukraina, Sudan dan Sahel, serta banyak wilayah lainnya, di mana konflik telah menghancurkan rumah-rumah, merampas harapan dan penghidupan masyarakat,” kata Gibran yang menjadi saksi di ruang media KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11). Di antara.
Gibran mengajak seluruh bangsa untuk menempatkan kemanusiaan sebagai pusat pemerintahan global. Menurut Gibran, para pemimpin dunia tidak bisa membiarkan penderitaan manusia menjadi sebuah kenormalan baru.
“Dunia tidak bisa membiarkan dan menormalisasi penderitaan manusia yang bisa dicegah menjadi hal yang normal baru,” kata Gibran.
Gibran menambahkan, kelompok negara yang tergabung dalam G20 sebagai forum yang mewakili 85 persen produk domestik bruto (PDB) dunia, mempunyai kewajiban moral untuk memimpin dengan memberi contoh.
“G20 mempunyai kewajiban moral untuk memimpin dengan memberi contoh, memastikan bahwa pertumbuhan dan ketahanan adalah dua sisi dari mata uang yang sama, mendorong harapan, kemakmuran dan keadilan bagi semua,” kata Gibran.
Sementara itu, pada sesi kedua KTT G20, para pemimpin dunia membahas tema-tema yang berfokus pada pembangunan dunia yang berketahanan, termasuk isu-isu bencana, perubahan iklim, transisi energi yang adil, dan sistem pangan.
Gibran juga akan menyampaikan pidato pada sesi ketiga yang membahas isu kerja baik dan tata kelola kecerdasan buatan. Sesi ketiga juga akan membahas mineral kritis yang menjadi usulan dan fokus kepentingan Indonesia pada pertemuan ini.
(Antar/FRA)

