Berita Direktur Keuangan di Singapura Nyaris Rugi Rp8,3 M Imbas Deepfake

by


Jakarta, Pahami.id

Direktur Keuangan Perusahaan Multinasional di Singapura Hampir hilang lebih dari US $ 499 ribu atau sekitar Rp8,3 miliar (US $ 1 = Rp16.645) setelah menjadi korban Tipuan Melalui teknologi Deepfake.

Dilaporkan SelatSenin (7/4), insiden itu dimulai ketika direktur keuangan dihubungi oleh seorang penipuan yang menyamar sebagai bosnya di dewan pada 24 Maret.

Dia diminta untuk menghadiri pertemuan virtual untuk membahas restrukturisasi bisnis regional perusahaan sambil berkomunikasi dengan mitra eksekutif firma hukum.


Korban kemudian menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pengacara. Dia mengatakan proyek itu sangat penting bahwa itu harus menandatangani perjanjian kerahasiaan.

The Con Artist kemudian memberi tahu saya bahwa pertemuan virtual telah dipercepat hingga 25 Maret. Korban kemudian menghadiri pertemuan melalui zoom dengan penipu yang wajahnya menyerupai seorang pemimpin perusahaan berkat teknologi Deepfake.

Korban kemudian diperintahkan untuk mengirim lebih dari US $ 499 ribu dari rekening perusahaan ke rekening bank lain. Pada waktu itu, korban tidak mengetahui akun yang menjadi milik penipu dan bank yang menerimanya dari Hong Kong.

Penipuan itu akhirnya direalisasikan oleh direktur ketika penipu kembali meminta transfer US $ 1,4 juta. Dia segera menghubungi bank mitra perusahaan, kemudian meminta bantuan dari Anti -Fraud Center (ASC).

ASC berhasil mempelajari tujuan uang itu dan mulai berkoordinasi dengan polisi Hong Kong (ADCC) untuk memulihkan uang yang hilang karena praktik penipuan.

Uang itu akhirnya dikelola oleh ADCC pada hari Jumat (28/3), jadi dengan US $ 5.000 di akun setoran permintaan lokal yang disita oleh ASC. Polisi kemudian melanjutkan proses penyelidikan untuk kasus penipuan.

Polisi Singapura juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati -hati, seperti mengimplementasikan protokol di perusahaan untuk dapat mengkonfirmasi dengan panggilan video atau metode lain sebelum melakukan transaksi.

Kasus penipuan Singapura masih tersebar luas, dengan total kerugian para korban US $ 1,1 miliar pada tahun 2024. Total kerugian telah mencetak catatan sebagai yang tertinggi dalam satu tahun.

(FRL/ISN)